Balas Kematian 2 Orang, Koalisi Arab Saudi Serang Yaman Besar-besaran
Sabtu, 25 Desember 2021 - 18:37 WIB
RIYADH - Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi pada Sabtu (25/12/2021) meluncurkan serangan besar-besaran di Yaman . Aksi militer ini sebagai pembalasan atas kematian dua orang di Kerajan Saudi akibat serangan proyektil pemberontak Houthi.
Pejabat medis Yaman mengatakan serangan udara pembalasan dari Koalisi Arab menewaskan tiga orang dan melukai enam lainnya di Ajama, Yaman.
Ajama adalah kota di barat laut Ibu Kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai Houthi.
Yaman telah dilanda perang saudara sejak 2014 antara pasukan pemerintah yang diakui secara internasional dan didukung oleh Koalisi Arab melawan Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah utara negara tersebut.
Puluhan ribu orang telah tewas sejak perang saudara dimulai, yang oleh PBB gambarkan sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan bahwa dua orang, satu warga Saudi dan lainnya warga Yaman, tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan proyektil di Jazan, wilayah selatan kerajaan yang berbatasan dengan Yaman.
"Sebuah proyektil militer jatuh di sebuah toko komersial di jalan utama, mengakibatkan dua kematian," kata otoritas tersebut dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa enam warga Arab Saudi dan seorang warga negara Bangladesh terluka.
Koalisi Arab mengatakan tak lama setelah serangan proyektil, mereka bersiap untuk operasi militer skala besar.
Mereka kemudian merespons dengan serangan udara. "Di mana tiga warga sipil termasuk seorang anak dan seorang wanita tewas, dan enam lainnya terluka," kata petugas medis Yaman yang berbicara dalam kondisi anonim kepada AFP.
Koalisi Arab mengatakan akan mengadakan konferensi pers hari ini untuk membahas perkembangan terakhir.
Houthi Yaman secara teratur meluncurkan rudal dan drone ke negara tetangga; Arab Saudi, menargetkan bandara dan infrastruktur minyaknya.
Tetapi yang terbaru adalah yang pertama dalam lebih dari tiga tahun yang mengakibatkan kematian di wilayah kerajaan, yang mencatat kematian pertamanya dari serangan rudal Houthi yang menghantam Riyadh pada 2018.
Itu juga terjadi ketika pertempuran antara kedua belah pihak meningkat, di mana Koalisi Arab meningkatkan serangan udara di Sanaa.
Arab Saudi yang diperintah Muslim Sunni dan sekutunya; Amerika Serikat, telah lama menuduh Iran memasok senjata canggih kepada pemberontak Houthi. Namun, tuduhan itu dibantah oleh Republik Islam Iran yang didominasi Muslim Syiah tersebut.
Angkatan Laut AS mengatakan beberapa hari lalu bahwa mereka menyita 1.400 senapan serbu AK-47 dan amunisi dari sebuah kapal penangkap ikan yang diklaimnya menyelundupkan senjata dari Iran untuk Houthi. Penyitaan ini terjadi di Laut Arab Utara.
“Kapal tanpa kewarganegaraan itu dinilai berasal dari Iran dan transit di perairan internasional di sepanjang rute yang secara historis digunakan untuk memperdagangkan senjata secara tidak sah ke Houthi di Yaman,” katanya.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
Pejabat medis Yaman mengatakan serangan udara pembalasan dari Koalisi Arab menewaskan tiga orang dan melukai enam lainnya di Ajama, Yaman.
Ajama adalah kota di barat laut Ibu Kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai Houthi.
Yaman telah dilanda perang saudara sejak 2014 antara pasukan pemerintah yang diakui secara internasional dan didukung oleh Koalisi Arab melawan Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah utara negara tersebut.
Puluhan ribu orang telah tewas sejak perang saudara dimulai, yang oleh PBB gambarkan sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan bahwa dua orang, satu warga Saudi dan lainnya warga Yaman, tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan proyektil di Jazan, wilayah selatan kerajaan yang berbatasan dengan Yaman.
"Sebuah proyektil militer jatuh di sebuah toko komersial di jalan utama, mengakibatkan dua kematian," kata otoritas tersebut dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa enam warga Arab Saudi dan seorang warga negara Bangladesh terluka.
Koalisi Arab mengatakan tak lama setelah serangan proyektil, mereka bersiap untuk operasi militer skala besar.
Mereka kemudian merespons dengan serangan udara. "Di mana tiga warga sipil termasuk seorang anak dan seorang wanita tewas, dan enam lainnya terluka," kata petugas medis Yaman yang berbicara dalam kondisi anonim kepada AFP.
Koalisi Arab mengatakan akan mengadakan konferensi pers hari ini untuk membahas perkembangan terakhir.
Houthi Yaman secara teratur meluncurkan rudal dan drone ke negara tetangga; Arab Saudi, menargetkan bandara dan infrastruktur minyaknya.
Tetapi yang terbaru adalah yang pertama dalam lebih dari tiga tahun yang mengakibatkan kematian di wilayah kerajaan, yang mencatat kematian pertamanya dari serangan rudal Houthi yang menghantam Riyadh pada 2018.
Itu juga terjadi ketika pertempuran antara kedua belah pihak meningkat, di mana Koalisi Arab meningkatkan serangan udara di Sanaa.
Arab Saudi yang diperintah Muslim Sunni dan sekutunya; Amerika Serikat, telah lama menuduh Iran memasok senjata canggih kepada pemberontak Houthi. Namun, tuduhan itu dibantah oleh Republik Islam Iran yang didominasi Muslim Syiah tersebut.
Angkatan Laut AS mengatakan beberapa hari lalu bahwa mereka menyita 1.400 senapan serbu AK-47 dan amunisi dari sebuah kapal penangkap ikan yang diklaimnya menyelundupkan senjata dari Iran untuk Houthi. Penyitaan ini terjadi di Laut Arab Utara.
“Kapal tanpa kewarganegaraan itu dinilai berasal dari Iran dan transit di perairan internasional di sepanjang rute yang secara historis digunakan untuk memperdagangkan senjata secara tidak sah ke Houthi di Yaman,” katanya.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
(min)
tulis komentar anda