Putin: Menghina Nabi Muhammad Bukan Kebebasan Berekspresi
Sabtu, 25 Desember 2021 - 00:01 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan menghina Nabi Muhammad SAW tidak bisa dianggap sebagai kebebasan berekspresi.
"Penghinaan terhadap Nabi [Muhammad] adalah pelanggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan
orang-orang Islam," kata Putin selama konferensi pers tahunannya pada Kamis, yang dilansir kantor berita TASS, Jumat (24/12/2021).
Putin juga mengkritik posting foto Nazi di situs-situs web seperti yang berjudul "Immortal Regiment" yang didedikasikan untuk orang-orang Rusia yang tewas dalam Perang Dunia Kedua.
Putin mengatakan tindakan menghina Nabi Muhammad akan menimbulkan pembalasan dari kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama. Dia mengutip contoh serangan terhadap kantor redaksi majalah Charlie Hebdo di Paris setelah penerbitan kartun Nabi Muhammad.
Sambil memuji kebebasan artistik secara umum, Putin mengatakan itu ada batasnya dan tidak boleh melanggar kebebasan lain.
Rusia telah berkembang sebagai negara multi-etnis dan multi-iman, sehingga orang Rusia, katanya, terbiasa menghormati tradisi satu sama lain.
"Di beberapa negara lain, rasa hormat ini tidak banyak tersedia," kata Putin.
"Penghinaan terhadap Nabi [Muhammad] adalah pelanggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan
orang-orang Islam," kata Putin selama konferensi pers tahunannya pada Kamis, yang dilansir kantor berita TASS, Jumat (24/12/2021).
Putin juga mengkritik posting foto Nazi di situs-situs web seperti yang berjudul "Immortal Regiment" yang didedikasikan untuk orang-orang Rusia yang tewas dalam Perang Dunia Kedua.
Putin mengatakan tindakan menghina Nabi Muhammad akan menimbulkan pembalasan dari kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama. Dia mengutip contoh serangan terhadap kantor redaksi majalah Charlie Hebdo di Paris setelah penerbitan kartun Nabi Muhammad.
Sambil memuji kebebasan artistik secara umum, Putin mengatakan itu ada batasnya dan tidak boleh melanggar kebebasan lain.
Baca Juga
Rusia telah berkembang sebagai negara multi-etnis dan multi-iman, sehingga orang Rusia, katanya, terbiasa menghormati tradisi satu sama lain.
"Di beberapa negara lain, rasa hormat ini tidak banyak tersedia," kata Putin.
(min)
tulis komentar anda