PM Israel Kunjungi UEA: Kami Sepupu, Kami Cucu Nabi Ibrahim
loading...
A
A
A
ABU DHABI - Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett menyerukan untuk memperdalam hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA). Seruan disampaikan pada Senin (13/12/2021) dalam kunjungan pertama kali ke negara itu sebagai seorang pemimpin negara Yahudi.
Bennett dijadwalkan bertemu dengan pemimpin de facto UEA Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang dikenal sebagai MBZ, pada hari ini untuk pertemuan satu lawan satu, diikuti dengan pertemuan dan makan siang dengan penasihat mereka.
“Pesan yang ingin saya sampaikan kepada para pemimpin UEA dan warga UEA adalah bahwa kemitraan timbal balik dan persahabatan ini wajar,” kata Bennett kepada media pemerintah UEA, WAM.
"Kami adalah tetangga dan sepupu. Kami adalah cucu Nabi Ibrahim," lanjut Bennett yang dilansir Jerusalem Post.
Bennett menyebut hubungan antarnegara sebagai "harta berharga bagi kami dan seluruh kawasan" dan negara-negara tersebut bekerja lebih baik untuk memastikan masa depan yang lebih baik.
PM Israel itu juga menyebut kerja sama dalam perdagangan, penelitian dan pengembangan, keamanan siber, kesehatan, pendidikan, penerbangan dan lain-lain sebagai cara di mana hubungan telah berkembang secara positif.
“Saya berharap hubungan kita tetap baik, terutama di bidang ekonomi. Menurut saya, kerja sama di bidang kesehatan dan ketahanan pangan akan menjadi bagian utama dari gotong royong," katanya.
"Volume perdagangan timbal balik di antara kami telah dipercepat dalam beberapa bulan dengan peluang masa depan yang tak terbatas untuk mengembangkannya...Kerja sama kami memberikan peluang ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya tidak hanya bagi kami, tetapi untuk lebih banyak negara, yang merupakan elemen lain untuk meningkatkan stabilitas dan kemakmuran di kawasan ini."
Bennett akan bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Canggih UEA Dr Sultan Al Jaber dan Menteri Kebudayaan Noura Al Kaabi pada hari Senin, serta kemungkinan pertemuan dengan Khaldoon al Mubarak, CEO Perusahaan Investasi Mubadala.
Bennett dijadwalkan bertemu dengan pemimpin de facto UEA Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang dikenal sebagai MBZ, pada hari ini untuk pertemuan satu lawan satu, diikuti dengan pertemuan dan makan siang dengan penasihat mereka.
“Pesan yang ingin saya sampaikan kepada para pemimpin UEA dan warga UEA adalah bahwa kemitraan timbal balik dan persahabatan ini wajar,” kata Bennett kepada media pemerintah UEA, WAM.
"Kami adalah tetangga dan sepupu. Kami adalah cucu Nabi Ibrahim," lanjut Bennett yang dilansir Jerusalem Post.
Bennett menyebut hubungan antarnegara sebagai "harta berharga bagi kami dan seluruh kawasan" dan negara-negara tersebut bekerja lebih baik untuk memastikan masa depan yang lebih baik.
PM Israel itu juga menyebut kerja sama dalam perdagangan, penelitian dan pengembangan, keamanan siber, kesehatan, pendidikan, penerbangan dan lain-lain sebagai cara di mana hubungan telah berkembang secara positif.
“Saya berharap hubungan kita tetap baik, terutama di bidang ekonomi. Menurut saya, kerja sama di bidang kesehatan dan ketahanan pangan akan menjadi bagian utama dari gotong royong," katanya.
"Volume perdagangan timbal balik di antara kami telah dipercepat dalam beberapa bulan dengan peluang masa depan yang tak terbatas untuk mengembangkannya...Kerja sama kami memberikan peluang ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya tidak hanya bagi kami, tetapi untuk lebih banyak negara, yang merupakan elemen lain untuk meningkatkan stabilitas dan kemakmuran di kawasan ini."
Bennett akan bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Canggih UEA Dr Sultan Al Jaber dan Menteri Kebudayaan Noura Al Kaabi pada hari Senin, serta kemungkinan pertemuan dengan Khaldoon al Mubarak, CEO Perusahaan Investasi Mubadala.