Pemukim Israel Cabuti Ratusan Pohon Zaitun, Warga Palestina Merana
Jum'at, 24 Desember 2021 - 18:48 WIB
TEPI BARAT - Sekelompok pemukim Israel mencabuti ratusan pohon zaitun milik warga Palestina di sebelah selatan Tepi Barat yang diduduki.Aksi para pemukim Israel ini membuat warga Palestina menderita.
Seorang warga Palestina, Ahmed Hamada, mengatakan bahwa para pemukim mencabut sekitar 60 pohon zaitun dari pertaniannya. Ayah tiga anak itu tinggal di Yatta, sebuah kota di selatan Hebron.
Pemukim Israel juga mencabuti pohon zaitun dari tanah milik keluarga Jaafrah di kota Tarqumiya, sebelah utara Hebron.
Atta Jaafrah, pemilik tanah, mengatakan bahwa dia kehilangan sekitar 300 bibit zaitun yang baru saja dia tanam. Akibat ulah para pemukim Israel itu dia dan keluarganya sangat menderita akibat pelanggaran para pemukim di tanah pertanian mereka seperti dilansir dari The New Arab, Jumat (24/12/2021).
Tepi Barat dibagi menjadi tiga wilayah administratif; Area A di bawah kendali Palestina, Area B di bawah kendali bersama Palestina-Israel, dan Area C di bawah kendali penuh Israel.
Tanah Hamada dan Jaafrah terletak di Area C, yang berada di bawah kendali penuh Israel.
Fouad al-Amour, seorang aktivis tanah lokal, mengatakan kepada The New Arab bahwa ini adalah ketiga kalinya pemukim Israel menghancurkan kebun milik warga Palestina di bulan ini.
Dia mengatakan bahwa penghancuran pohon zaitun dimaksudkan untuk menghubungkan pemukiman kolonial Adora dengan pemukiman Telem.
Lebih dari 700 ribu orang Israel tinggal di pemukiman khusus Yahudi di Yerusalem Timur yang diduduki dan Tepi Barat, yang melanggar hukum internasional.
Jumlah pemukim itu hampir tiga kali lipat sejak 1993, ketika diperkirakan ada 252.000. Jumlah pemukiman kolonial ilegal melonjak dari 144 menjadi 515 pada waktu itu.
Tindakan kekerasan pemukim Israel termasuk pembakaran rumah dan masjid, pelemparan batu, serta pencabutan tanaman dan pohon zaitun.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Seorang warga Palestina, Ahmed Hamada, mengatakan bahwa para pemukim mencabut sekitar 60 pohon zaitun dari pertaniannya. Ayah tiga anak itu tinggal di Yatta, sebuah kota di selatan Hebron.
Pemukim Israel juga mencabuti pohon zaitun dari tanah milik keluarga Jaafrah di kota Tarqumiya, sebelah utara Hebron.
Baca Juga
Atta Jaafrah, pemilik tanah, mengatakan bahwa dia kehilangan sekitar 300 bibit zaitun yang baru saja dia tanam. Akibat ulah para pemukim Israel itu dia dan keluarganya sangat menderita akibat pelanggaran para pemukim di tanah pertanian mereka seperti dilansir dari The New Arab, Jumat (24/12/2021).
Tepi Barat dibagi menjadi tiga wilayah administratif; Area A di bawah kendali Palestina, Area B di bawah kendali bersama Palestina-Israel, dan Area C di bawah kendali penuh Israel.
Tanah Hamada dan Jaafrah terletak di Area C, yang berada di bawah kendali penuh Israel.
Fouad al-Amour, seorang aktivis tanah lokal, mengatakan kepada The New Arab bahwa ini adalah ketiga kalinya pemukim Israel menghancurkan kebun milik warga Palestina di bulan ini.
Dia mengatakan bahwa penghancuran pohon zaitun dimaksudkan untuk menghubungkan pemukiman kolonial Adora dengan pemukiman Telem.
Lebih dari 700 ribu orang Israel tinggal di pemukiman khusus Yahudi di Yerusalem Timur yang diduduki dan Tepi Barat, yang melanggar hukum internasional.
Jumlah pemukim itu hampir tiga kali lipat sejak 1993, ketika diperkirakan ada 252.000. Jumlah pemukiman kolonial ilegal melonjak dari 144 menjadi 515 pada waktu itu.
Tindakan kekerasan pemukim Israel termasuk pembakaran rumah dan masjid, pelemparan batu, serta pencabutan tanaman dan pohon zaitun.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(ian)
tulis komentar anda