Unjuk Kekuatan, Iran Uji Coba Tank Baru dan Drone Tempur dalam Latihan Perang

Kamis, 23 Desember 2021 - 05:23 WIB
Iran melakukan uji coba tank baru yang diberinama Karrar. Foto/Kolase/Sindonews
TEHERAN - Korps pasukan Iran , Garda Revolusi (IRGC), menggelar latihan perang bertajuk Payambar-e Azam 17 (Nabi Besar) di sebelah selatan negara itu. Selama latihan, IRGC mengerahkan beberapa senjata baru, termasuk tank yang telah diupgrade dan kendaraantanpa awak (UAV).

Kemunculan tank baru dalam latihan tersebut tidak lepas dari pengamatan para pengamat. Menurut kantor berita Iran, Tasnim, tank itu disebut Karrar dan merupakan versi upgrade dari tank tempur T-72 buatan Uni Soviet.

Menurut Tasnim, Karrar bukanlah barang baru namun ini adalah pertama kalinya terlihat digunakan dalam latihan tempur. Tank ini menggunakan sistem kamuflase khusus untuk melindunginya dari deteksi radar inframerah dan menggunakan sistem komputer canggih untuk menempatkan roketnya dengan sempurna pada sasaran, termasuk sistem kontrol tembakan elektro-optik, pengintai laser, dan komputer balistik.

Tank tersebut memiliki kemiripan visual dengan T-90 Rusia, yang juga memiliki basic pada T-72, tetapi Moskow telah membantah adanya kerja sama dalam proyek tersebut.





“Kami pernah tertarik untuk membeli tank Rusia. Tetapi karena kami dapat memproduksi model serupa di dalam negeri dan kami berencana untuk melakukannya dalam waktu dekat, kesepakatan itu sekarang dibatalkan,” kata Jenderal Iran, Ahmad Reza Pourdastan, kepada wartawan pada tahun 2016 setelah kesepakatan untuk membeli T-90 dari Rusia gagal.

“Kami mencoba mengembangkan kapasitas dan kemampuan pertahanan yang dibutuhkan dalam diri kami sendiri sesuai dengan atmosfer ancaman,” tambahnya.

Memang, Laksamana Muda Alireza Tangsir mengatakan kepada wartawan bahwa semua senjata yang digunakan dalam latihan Payambar-e Azam 17 adalah “asli.”

Iran telah lama menggunakan versi lain dari T-72, termasuk versi ekspor asli dari T-72, yang dijuluki "Shilden" di Iran, dan Rakhsh yang telah ditingkatkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More