Jika Israel Mengebom Nuklir Iran, Rusia dan China Bisa Membalas
Kamis, 16 Desember 2021 - 19:34 WIB
MOSKOW - Israel kemungkinan akan menggunakan bom nuklir untuk menyerang situs program atom Iran karena senjata konvensional sulit menembus pertahanan Teheran. Namun, jika itu dilakukan Tel Aviv, Rusia dan China diprediksi akan membela dengan melakukan pembalasan.
Argumen itu disampaikan Kolonel Konstantin Sivkov, pakar militer yang juga wakil presiden Akademi Ilmu Roket dan Artileri Rusia (RARAN).
Dia mengatakan bahwa serangan Iran terhadap pembangkit dan reaktor nuklir Israel akan membuat kehidupan di Israel menjadi hal yang mustahil.
Sebaliknya, kata dia instalasi nuklir Iran dibentengi dengan baik dan berada di bawah tanah daerah pegunungan yang hanya bisa ditembus oleh senjata nuklir.
"Saya tidak berpikir bahwa Israel akan menggunakan senjata nuklir terhadap Iran karena ini dapat menyebabkan pembalasan oleh Rusia atau China, yang akan menganggap tindakan ini tidak dapat diterima. Saya tegaskan kembali bahwa Israel adalah negara yang sangat kecil, jadi saya tidak berpikir bahwa [negara] ini akan menggunakan senjata nuklir," katanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Russia Today baru-baru ini yang didokumentasikan oleh MEMRI, Rabu (15/12/2021).
Israel dilaporkan menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah yang bersenjata nuklir. Namun, rezim Zionis tidak pernah bersedia mengonfirmasi atau pun membantahnya.
Sivkov mengatakan Iran merupakan salah satu dari empat produsen sistem rudal terbesar di dunia.
“Pemerintahan Tel Aviv tidak memiliki sistem pertahanan udara atau rudal yang dapat melawan rudal jarak pendek konvensional Iran. [Sedangkan] serangan rudal [Iran] terhadap fasilitas nuklir dan reaktor mereka akan membuat tanah orang Yahudi tidak dapat dihuni,” katanya.
Ketegangan Iran dan Israel terus memanas dalam beberapa hari terakhir. Itu terjadi ketika Teheran dan negara-negara kekuatan dunia berunding di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.
Pada hari Selasa lalu, surat kabar pemerintah Iran; Tehran Times, menerbitkan peta tentang banyaknya titik target serangan Iran di Israel jika perang benar-benar pecah.
“Intensifikasi ancaman militer Israel terhadap Iran tampaknya menunjukkan bahwa rezim Zionis telah lupa bahwa Iran lebih dari mampu untuk menyerang mereka dari mana saja,” tulis penulis laporan surat kabar tersebut.
Dalam peta itu, hampir seluruh wilayah Israel ditutupi dengan pin merah yang artinya menjadi target serangan rudal Teheran.
“Pasukan kami tidak pernah meremehkan ancaman musuh dan siap untuk ancaman terkecil di bidang strategis,” lanjut laporan itu mengutip pernyataan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.
Argumen itu disampaikan Kolonel Konstantin Sivkov, pakar militer yang juga wakil presiden Akademi Ilmu Roket dan Artileri Rusia (RARAN).
Dia mengatakan bahwa serangan Iran terhadap pembangkit dan reaktor nuklir Israel akan membuat kehidupan di Israel menjadi hal yang mustahil.
Sebaliknya, kata dia instalasi nuklir Iran dibentengi dengan baik dan berada di bawah tanah daerah pegunungan yang hanya bisa ditembus oleh senjata nuklir.
"Saya tidak berpikir bahwa Israel akan menggunakan senjata nuklir terhadap Iran karena ini dapat menyebabkan pembalasan oleh Rusia atau China, yang akan menganggap tindakan ini tidak dapat diterima. Saya tegaskan kembali bahwa Israel adalah negara yang sangat kecil, jadi saya tidak berpikir bahwa [negara] ini akan menggunakan senjata nuklir," katanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Russia Today baru-baru ini yang didokumentasikan oleh MEMRI, Rabu (15/12/2021).
Israel dilaporkan menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah yang bersenjata nuklir. Namun, rezim Zionis tidak pernah bersedia mengonfirmasi atau pun membantahnya.
Sivkov mengatakan Iran merupakan salah satu dari empat produsen sistem rudal terbesar di dunia.
“Pemerintahan Tel Aviv tidak memiliki sistem pertahanan udara atau rudal yang dapat melawan rudal jarak pendek konvensional Iran. [Sedangkan] serangan rudal [Iran] terhadap fasilitas nuklir dan reaktor mereka akan membuat tanah orang Yahudi tidak dapat dihuni,” katanya.
Ketegangan Iran dan Israel terus memanas dalam beberapa hari terakhir. Itu terjadi ketika Teheran dan negara-negara kekuatan dunia berunding di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.
Pada hari Selasa lalu, surat kabar pemerintah Iran; Tehran Times, menerbitkan peta tentang banyaknya titik target serangan Iran di Israel jika perang benar-benar pecah.
“Intensifikasi ancaman militer Israel terhadap Iran tampaknya menunjukkan bahwa rezim Zionis telah lupa bahwa Iran lebih dari mampu untuk menyerang mereka dari mana saja,” tulis penulis laporan surat kabar tersebut.
Dalam peta itu, hampir seluruh wilayah Israel ditutupi dengan pin merah yang artinya menjadi target serangan rudal Teheran.
“Pasukan kami tidak pernah meremehkan ancaman musuh dan siap untuk ancaman terkecil di bidang strategis,” lanjut laporan itu mengutip pernyataan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.
(min)
tulis komentar anda