Terancam Sanksi Barat, Sistem Keuangan Baru Rusia-China Bebas Pengaruh Asing
Kamis, 16 Desember 2021 - 08:24 WIB
Menjelang konferensi video, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengisyaratkan bahwa diskusi ekonomi kemungkinan akan menjadi agenda kedua kepala negara.
Rusia dan China dikatakan semakin ingin menjauh dari penggunaan dolar AS sebagai mata uang utama perdagangan internasional.
Beijing dan Moskow akan menggunakan mata uang mereka sendiri untuk menopang volume perdagangan bilateral yang sedang booming.
Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan Gedung Putih, bersama dengan sejumlah negara Eropa Barat, sedang mempertimbangkan untuk sepenuhnya mengisolasi Moskow dari sistem keuangan global jika pasukan Rusia berani menyerang Ukraina.
Sehari sebelumnya, Bloomberg menyarankan agar Washington dapat menargetkan bank-bank besar Rusia dan bahkan memutuskan Moskow dari jaringan SWIFT.
Pada akhir November, bos raksasa minyak milik negara Rusia Rosneft, Igor Sechin, menuduh Washington memanipulasi dolar untuk memajukan kepentingannya sendiri dan mengatakan dolar kehilangan daya tariknya karena kebijakan pelonggaran kuantitatif Federal Reserve AS pada dasarnya membanjiri ekonomi global dengan kelebihan pasokan uang.
Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyarankan, “Beijing dan Washington perlu menjauh dari penggunaan sistem pembayaran internasional yang dikendalikan Barat.”
Lavrov juga menuduh AS berusaha membatasi peluang pengembangan teknologi dari Rusia dan China.
Rusia dan China dikatakan semakin ingin menjauh dari penggunaan dolar AS sebagai mata uang utama perdagangan internasional.
Beijing dan Moskow akan menggunakan mata uang mereka sendiri untuk menopang volume perdagangan bilateral yang sedang booming.
Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan Gedung Putih, bersama dengan sejumlah negara Eropa Barat, sedang mempertimbangkan untuk sepenuhnya mengisolasi Moskow dari sistem keuangan global jika pasukan Rusia berani menyerang Ukraina.
Sehari sebelumnya, Bloomberg menyarankan agar Washington dapat menargetkan bank-bank besar Rusia dan bahkan memutuskan Moskow dari jaringan SWIFT.
Pada akhir November, bos raksasa minyak milik negara Rusia Rosneft, Igor Sechin, menuduh Washington memanipulasi dolar untuk memajukan kepentingannya sendiri dan mengatakan dolar kehilangan daya tariknya karena kebijakan pelonggaran kuantitatif Federal Reserve AS pada dasarnya membanjiri ekonomi global dengan kelebihan pasokan uang.
Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyarankan, “Beijing dan Washington perlu menjauh dari penggunaan sistem pembayaran internasional yang dikendalikan Barat.”
Lavrov juga menuduh AS berusaha membatasi peluang pengembangan teknologi dari Rusia dan China.
(sya)
tulis komentar anda