Ukraina Sebut Pasukan Rusia di Dekat Perbatasan Bertambah Jadi 120 Ribu

Kamis, 09 Desember 2021 - 20:09 WIB
"Rusia sedang mengejar kebijakan luar negeri yang damai. Tetapi ia memiliki hak untuk memastikan keamanannya," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada hari Rabu, menekankan kekhawatiran Kremlin pada prospek Ukraina suatu hari bergabung dengan NATO.

Dalam pertemuan virtual hari Selasa, Presiden AS Joe Biden memperingatkan Putin tentang invasi ke Ukraina, dan Washington sedang mempersiapkan serangkaian sanksi ekonomi yang keras jika pasukan Rusia melakukan serangan.



Biden mengakhiri pembicaraan tanpa kejelasan lebih lanjut tentang apakah Putin telah memutuskan untuk meluncurkan invasi, kata para pejabat AS sesudahnya.

Terbaru, Biden mengesampingkan pengiriman pasukan AS untuk mempertahankan Ukraina jika terjadi eskalasi militer. Meski begitu, juru bicara Pentagon John Kirby mengungkapkan AS akan mengirim senjata kecil dan amunisi ke pasukan pertahanan Ukraina minggu ini sebagai bagian dari paket bantuan keamanan senilai USD60 juta atau sekitar Rp863 miliar yang disetujui awal tahun ini.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov pada hari Senin mengatakan penambahan pasukan Rusia merupakan upaya untuk menyebarkan ketakutan dan kerusuhan di Ukraina, dan untuk mencegah Kiev bergerak lebih dekat ke NATO serta keanggotaan Uni Eropa.

“Pengumpulan pasukan mereka di sepanjang perbatasan kita, itu adalah tujuan utama mereka untuk membuat proses destabilisasi di dalam negara kita, untuk menghentikan kita di jalan kita. Tapi kita pergi ke sekutu NATO, kita akan ke UE,” kata Reznikov kepada CNN.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diperkirakan akan berbicara dengan Biden pada hari Kamis.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More