Setelah 16 Tahun, Jerman Akhirnya Punya Kanselir Baru

Rabu, 08 Desember 2021 - 19:20 WIB
Olaf Scholz dilantik sebagai kanselir baru Jerman, menggantkan Angela Merkel yang telah memimpin selama 16 tahun. Foto/BBC
BERLIN - Olaf Scholz telah dilantik sebagai kanselir baru Jerman , mengakhiri 16 tahun bersejarah Angela Merkel sebagai pemimpin. Dia dipilih oleh parlemen Jerman, di mana koalisi tiga partainya memiliki posisi mayoritas substansial, dan diberi tepuk tangan meriah.

Partai Sosial Demokrat kiri-tengah Olaf Scholz akan memerintah bersama Partai Hijau dan Demokrat Bebas. Penyerahan kekuasaan ini menandai berakhirnya karir politik Merkel selama 31 tahun.

Parlemen Jerman, Bundestag, mendukung Scholz untuk menjadi kanselir baru Jerman dengan 395 suara berbanding 303. Ia kemudian secara resmi diangkat sebagai kanselir Jerman kesembilan oleh Presiden Frank-Walter Steinmeier.



Setelah pemungutan suara di parlemen, dia ditanya oleh Presiden Bundestag Barbel Bas apakah dia menerima penunjukan itu. Dia memposting tanggapannya - "Saya berkata 'ya'" - di umpan Twitter-nya.



Dia kemudian kembali ke Bundestag untuk mengambil sumpah jabatan dan disambut dengan tepuk tangan meriah.

Sejak pemilu, partai Scholz telah bekerja sama dengan Partai Hijau dan Partai Demokrat Bebas dalam kesepakatan koalisi yang akhirnya ditandatangani pada hari Selasa lalu.

Dilansir dari BBC, pemerintah baru Jerman memiliki rencana ambisius untuk memerangi perubahan iklim dengan menghapus batu bara lebih awal dan berfokus pada energi terbarukan. Meski begitu, prioritas awal mereka adalah mengatasi pandemi virus corona. Otoritas kesehatan telah mencatat 69.601 kasus lain dalam 24 jam terakhir dan 527 kematian lebih lanjut. Ini adalah jumlah tertinggi sejak musim dingin lalu.



Dia dan pemimpin bersama Partai Hijau Annalena Baerbock, yang menjadi Menteri Luar Negeri, juga harus merespons kekhawatiran seputar pembangunan militer Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina.

Meskipun Rusia telah membantah rencana untuk menyerang tetangganya, Angela Merkel setuju dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin Inggris, Prancis serta Italia pada Selasa malam bahwa mereka akan mengadopsi strategi bersama untuk merespons dengan memaksakan kerugian yang signifikan dan parah pada ekonomi Rusia.

Salah satu tindakan ekonomi yang jelas adalah mengancam pipa gas Nord Stream 2 Rusia ke Jerman, yang telah selesai tetapi masih menunggu persetujuan dari regulator energi Jerman. Pejabat AS mengatakan mereka telah mencapai kesepahaman dengan Jerman bahwa pipa akan ditutup, yang akan menjadi intervensi yang signifikan.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More