Ikuti Jejak Austria, Jerman Lockdown Warga yang Belum Divaksin

Jum'at, 03 Desember 2021 - 00:22 WIB
loading...
Ikuti Jejak Austria, Jerman Lockdown Warga yang Belum Divaksin
Jerman mengumumkan lockdown nasional bagi warganya yang belum divaksin. Foto/Ilustrasi
A A A
BERLIN - Jerman mengumumkan penguncian atau lockdown nasional untuk warganya yang belum divaksin. Ini dikarenakan para pemimpin negara itumendukungwajib vaksinasi dalam beberapa bulan mendatang.

"Warga yang tidak divaksinasi akan dilarang mengakses semua kecuali untuk urusan yang paling penting, seperti supermarket dan apotek, untuk membatasi penyebaran virus Corona ," bunyi pengumuman yang dibacakan oleh Kanselir Angela Merkel dan penggantinya, Olaf Scholz, setelah melakukan pembicaraan dengan para pemimpin regional seperti dikutip dari CNN, Jumat (3/12/2021).

Pasangan ini juga mendukung proposal untuk vaksinasi wajib, yang jika didukung parlemen dapat berlaku paling cepat mulai Februari.

Di bawah pembatasan yang diperketat, orang yang tidak divaksinasi hanya dapat bertemu dua orang. Bar dan klub malam harus ditutup di daerah dengan tingkat kejadian di atas 350 kasus per 100.000 orang selama satu minggu. Pemerintah Jerman juga akan membatasi jumlah orang yang dapat hadir dalam acara-acara besar seperti pertandingan sepak bola.



Pengumuman itu muncul ketika Jerman memerangi lonjakan kasus yang telah mendorong Eropa kembali menjadi pusat pandemi, meningkatkan kekhawatiran atas varian Omicron yang baru ditemukan.

"Kami telah memahami bahwa situasinya sangat serius dan kami ingin mengambil tindakan lebih lanjut selain yang sudah diambil," kata Merkel kepada wartawan pada konferensi pers.

"Gelombang keempat harus dipatahkan dan ini belum tercapai," tambahnya.

Merkel menggatakan mandat vaksinasi nasional dapat berlaku mulai Februari 2022, setelah diperdebatkan di parlemen dan mengikuti panduan dari Dewan Etik Jerman.

Dia menambahkan bahwa orang yang divaksinasi akan kehilangan status vaksinasi mereka sembilan bulan setelah mendapatkan suntikan terakhir mereka. Kebijakan ini tampaknya dalam upaya untuk mendorong penggunaan booster.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2050 seconds (0.1#10.140)