Anggota Kongres AS Mundur, Pilih Jadi CEO Media Sosial Trump
Selasa, 07 Desember 2021 - 10:55 WIB
WASHINGTON - Mantan Ketua Komite Intelijen DPR Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik California Devin Nunes segera mundur dari jabatannya di Kongres.
Dia memilih jadi chief executive officer (CEO) TMTG, media sosial dan bisnis teknologi milik mantan Presiden AS Donald Trump.
“Waktunya telah tiba untuk membuka kembali Internet dan memungkinkan aliran bebas ide dan ekspresi tanpa sensor. Amerika Serikat membuat impian Internet menjadi kenyataan dan itu akan menjadi perusahaan Amerika yang memulihkan mimpi itu,” ungkap Nunes, mengumumkan langkah tersebut pada Senin (6/12/2021).
Dia seharusnya mengundurkan diri dari DPR dalam beberapa pekan ke depan dan mengambil alih sebagai CEO Trump Media and Technology Group pada Januari 2022.
Trump menyebut Nunes sebagai "pejuang dan pemimpin" yang akan menjadi "CEO yang luar biasa."
“Devin memahami bahwa kita harus menghentikan media liberal dan Big Tech dari menghancurkan kebebasan yang membuat Amerika hebat. Amerika siap untuk TRUTH Social dan diakhirinya sensor dan diskriminasi politik,” ujar presiden AS ke-45 itu.
Truth Social adalah nama platform media sosial TMTG yang akan datang. TMTG juga berencana menyediakan layanan streaming video yang akan menawarkan hiburan, berita, dokumenter, podcast, dan banyak lagi.
Ini berbeda dari Gettr, saingan Twitter yang diluncurkan awal tahun ini oleh mantan ajudan Trump, Jason Miller.
Saat Trump memanfaatkan kehadiran media sosialnya untuk menyuarakan pendapatnya, sebagian besar perusahaan Silikon Valley melarangnya pada Januari 2021, saat menjabat sebagai presiden. Saat itu Trump dianggap menghasut dan mempromosikan kekerasan pada kerusuhan US Capitol.
Sebagai ketua Komite Intelijen DPR hingga 2018, Nunes memainkan peran kunci dalam menemukan bahwa FBI mengandalkan 'Steele Dossier' yang dirancang untuk membenarkan mata-mata pada kampanye dan kepresidenan Trump.
Kepergian Nunes akan meninggalkan distrik kongres ke-22 California itu tanpa perwakilan hingga paruh waktu November 2022, atau memerlukan pemilu khusus untuk mengisi kursi.
Dia memilih jadi chief executive officer (CEO) TMTG, media sosial dan bisnis teknologi milik mantan Presiden AS Donald Trump.
“Waktunya telah tiba untuk membuka kembali Internet dan memungkinkan aliran bebas ide dan ekspresi tanpa sensor. Amerika Serikat membuat impian Internet menjadi kenyataan dan itu akan menjadi perusahaan Amerika yang memulihkan mimpi itu,” ungkap Nunes, mengumumkan langkah tersebut pada Senin (6/12/2021).
Dia seharusnya mengundurkan diri dari DPR dalam beberapa pekan ke depan dan mengambil alih sebagai CEO Trump Media and Technology Group pada Januari 2022.
Trump menyebut Nunes sebagai "pejuang dan pemimpin" yang akan menjadi "CEO yang luar biasa."
“Devin memahami bahwa kita harus menghentikan media liberal dan Big Tech dari menghancurkan kebebasan yang membuat Amerika hebat. Amerika siap untuk TRUTH Social dan diakhirinya sensor dan diskriminasi politik,” ujar presiden AS ke-45 itu.
Truth Social adalah nama platform media sosial TMTG yang akan datang. TMTG juga berencana menyediakan layanan streaming video yang akan menawarkan hiburan, berita, dokumenter, podcast, dan banyak lagi.
Ini berbeda dari Gettr, saingan Twitter yang diluncurkan awal tahun ini oleh mantan ajudan Trump, Jason Miller.
Saat Trump memanfaatkan kehadiran media sosialnya untuk menyuarakan pendapatnya, sebagian besar perusahaan Silikon Valley melarangnya pada Januari 2021, saat menjabat sebagai presiden. Saat itu Trump dianggap menghasut dan mempromosikan kekerasan pada kerusuhan US Capitol.
Sebagai ketua Komite Intelijen DPR hingga 2018, Nunes memainkan peran kunci dalam menemukan bahwa FBI mengandalkan 'Steele Dossier' yang dirancang untuk membenarkan mata-mata pada kampanye dan kepresidenan Trump.
Kepergian Nunes akan meninggalkan distrik kongres ke-22 California itu tanpa perwakilan hingga paruh waktu November 2022, atau memerlukan pemilu khusus untuk mengisi kursi.
(sya)
tulis komentar anda