40 Tahun Hilang Dicuri, AS Kembalikan 2 Patung Dewa Hindu ke Nepal
Minggu, 05 Desember 2021 - 08:33 WIB
"Kami melihat awal dari sebuah tren, untuk membawa kembali dewa-dewa Nepal dari Amerika Serikat, dari Eropa, dari negara-negara lain di mana mereka sekarang telah berakhir," kata duta besar AS untuk Nepal Randy Berry.
"Saya harap ini adalah yang pertama dari banyak perayaan seperti itu," sambungnya.
Nepal sangat religius dan kuil Hindu dan Buddha serta situs warisannya tetap menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Tetapi banyak situs yang kehilangan patung, lukisan, jendela hias, dan bahkan pintu berusia berabad-abad, kerap dicuri setelah negara itu membuka diri untuk dunia luar pada 1950-an.
Banyak potongan diambil dengan bantuan pejabat korup untuk memberi makan pasar seni di Amerika Serikat, Eropa dan di tempat lain.
"Saya pikir ada perubahan global. Banyak negara menuntut artefak mereka kembali dan Nepal berada dalam posisi yang bagus secara hukum karena ekspor tidak pernah diizinkan," kata profesor kejahatan seni Erin L. Thompson.
Sebuah tweet oleh Thompson yang mempertanyakan asal dan sejarah patung itu telah mendorong penyelidikan terhadap patung tersebut.
Enam buah patung telah dikembalikan ke Nepal tahun ini dan pihak berwenang sedang mencari lebih banyak lagi dari Prancis, AS dan Inggris.
"Saya harap ini adalah yang pertama dari banyak perayaan seperti itu," sambungnya.
Nepal sangat religius dan kuil Hindu dan Buddha serta situs warisannya tetap menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Tetapi banyak situs yang kehilangan patung, lukisan, jendela hias, dan bahkan pintu berusia berabad-abad, kerap dicuri setelah negara itu membuka diri untuk dunia luar pada 1950-an.
Banyak potongan diambil dengan bantuan pejabat korup untuk memberi makan pasar seni di Amerika Serikat, Eropa dan di tempat lain.
"Saya pikir ada perubahan global. Banyak negara menuntut artefak mereka kembali dan Nepal berada dalam posisi yang bagus secara hukum karena ekspor tidak pernah diizinkan," kata profesor kejahatan seni Erin L. Thompson.
Sebuah tweet oleh Thompson yang mempertanyakan asal dan sejarah patung itu telah mendorong penyelidikan terhadap patung tersebut.
Enam buah patung telah dikembalikan ke Nepal tahun ini dan pihak berwenang sedang mencari lebih banyak lagi dari Prancis, AS dan Inggris.
tulis komentar anda