Ukraina: Rusia Mungkin Luncurkan Serangan Besar pada Januari
Jum'at, 03 Desember 2021 - 22:17 WIB
KIEV - Rusia mungkin melakukan intervensi militer skala besar di wilayah Donbass, Ukraina, pada akhir Januari, dan itu bisa melibatkan sekitar 94.300 tentara. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov pada hari Jumat (3/12/2021).
Berbicara kepada Parlemen di Kiev, Reznikov mengatakan bahwa perkiraannya tentang waktu pasukan Rusia dapat mencapai kesiapan eskalasi adalah bulan pertama tahun depan dan menjuluki intervensi militer sebagai "skenario yang mungkin."
Komentar menteri pertahanan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dugaan penumpukan militer di perbatasan Rusia-Ukraina.
Saran tentang kemungkinan konflik bersenjata telah didorong oleh sejumlah media Barat, termasuk CBS News Amerika, yang melaporkan bahwa kemungkinan serangan militer meningkat “karena cuaca semakin dingin.”
“Sekarang ada 41 kelompok batalyon-taktis di sekitar Ukraina dan di Crimea yang diduduki sementara,” kata Reznikov kepada Parlemen.
"Jumlah total pasukan yang dapat digunakan untuk eskalasi di wilayah Rusia, serta di wilayah yang diduduki sementara, saat ini diperkirakan 94.300," ujarnya, seperti dilansir Russia Today.
Kremlin secara konsisten membantah bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina.
Namun, pada hari Kamis, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin; Dmitry Peskov, menggambarkan "kemungkinan permusuhan" masih tinggi.
“Ini menjadi perhatian dan kekhawatiran khusus bagi kami,” katanya.
Pada hari yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland memperingatkan bahwa Moskow akan menghadapi sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika menggunakan militernya melawan Ukraina.
“Kami tegas dalam mengirim pesan ke Moskow, bahwa jika bergerak lagi untuk mengacaukan Ukraina secara internal atau menggunakan kekuatan ini untuk memasuki negara itu, itu akan disambut dengan langkah-langkah ekonomi berdampak tinggi, yang belum pernah kami gunakan sebelumnya, dari seluruh negara [NATO],” katanya.
Berbicara kepada Parlemen di Kiev, Reznikov mengatakan bahwa perkiraannya tentang waktu pasukan Rusia dapat mencapai kesiapan eskalasi adalah bulan pertama tahun depan dan menjuluki intervensi militer sebagai "skenario yang mungkin."
Komentar menteri pertahanan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dugaan penumpukan militer di perbatasan Rusia-Ukraina.
Baca Juga
Saran tentang kemungkinan konflik bersenjata telah didorong oleh sejumlah media Barat, termasuk CBS News Amerika, yang melaporkan bahwa kemungkinan serangan militer meningkat “karena cuaca semakin dingin.”
“Sekarang ada 41 kelompok batalyon-taktis di sekitar Ukraina dan di Crimea yang diduduki sementara,” kata Reznikov kepada Parlemen.
"Jumlah total pasukan yang dapat digunakan untuk eskalasi di wilayah Rusia, serta di wilayah yang diduduki sementara, saat ini diperkirakan 94.300," ujarnya, seperti dilansir Russia Today.
Kremlin secara konsisten membantah bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina.
Namun, pada hari Kamis, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin; Dmitry Peskov, menggambarkan "kemungkinan permusuhan" masih tinggi.
“Ini menjadi perhatian dan kekhawatiran khusus bagi kami,” katanya.
Pada hari yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland memperingatkan bahwa Moskow akan menghadapi sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika menggunakan militernya melawan Ukraina.
“Kami tegas dalam mengirim pesan ke Moskow, bahwa jika bergerak lagi untuk mengacaukan Ukraina secara internal atau menggunakan kekuatan ini untuk memasuki negara itu, itu akan disambut dengan langkah-langkah ekonomi berdampak tinggi, yang belum pernah kami gunakan sebelumnya, dari seluruh negara [NATO],” katanya.
(min)
tulis komentar anda