Ratusan Pasien Rumah Sakit di Skotlandia Terjangkit Covid-19
Minggu, 07 Juni 2020 - 09:44 WIB
EDINBURGH - Pemerintah Skotlandia mengkonfirmasi bahwa ratusan pasien yang tengah dirawat di sebuah rumah sakit terjangkit virus Corona baru, Covid-19.
Pada hari Kamis, Menteri Kesehatan Jeane Freeman mengatakan ada 125 "insiden" yang diduga penularan Covid-19 di rumah sakit.
Tetapi surat kabar the Herald melaporkan angka yang jauh lebih tinggi setelah meminta informasi dari pemerintah. Sebanyak 908 pasien diketahui telah terinfeksi dan 218 dari mereka meninggal.
Tidak diketahui apakah mereka terjangkit virus mematikan itu rumah sakit, atau di komunitas mereka sebelum dirawat.
Meski begitu Pemerintah Skotlandia bersikeras telah transparan tetapi mengatakan mereka perlu untuk memvalidasi angka-angka tersebut sebelum dirilis.
Partai-partai oposisi mengatakan mereka ingin tahu apakah ada di antara pasien telah dibebaskan ke rumah perawatan setelah dirawat di rumah sakit.
Partai Buruh Skotlandia telah meminta penyelidikan independen terhadap apa yang disebutnya tingkat infeksi "sangat mengejutkan" di rumah sakit dan "kurangnya keterbukaan" dari pemerintah.
Juru bicara Kesehatan Monica Lennon mengatakan "skandal" skala infeksi yang menyebar melalui rumah sakit harus "diseret" dari pemerintah.
"Wabah ini bertepatan dengan orang tua yang dikeluarkan dari rumah sakit ke rumah perawatan," katanya.
"Diperlukan penyelidikan independen yang mendesak. Kita perlu tahu berapa banyak pasien yang terinfeksi dalam wabah rumah sakit ini yang dipindahkan ke rumah perawatan, dengan terburu-buru untuk mengosongkan rumah sakit, dan apakah ada di antara mereka yang meninggal karena infeksi," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (7/6/2020).
Sementara juru bicara kesehatan Konservatif Skotlandia, Miles Briggs, mengatakan: "Menteri Kesehatan sekarang harus menjawab jika kematian ini diketahui sebelum eksodus massal ke rumah perawatan, bagaimana virus menyebar di rumah sakit dan jika keluarga pasien telah diinformasikan sepenuhnya."
Pemerintah Skotlandia mengatakan setiap kematian yang terkait dengan Covid-19 adalah tragedi dan bekerja tanpa lelah untuk mengurangi tingkat infeksi serta memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampak.
"Setiap klaim bahwa pemerintah Skotlandia telah berusaha untuk menyesatkan atau menyembunyikan angka sama sekali tidak berdasar," kata seorang juru bicara pemerintah.
"Kami berkomitmen untuk transparansi dan keterbukaan sambil memastikan bahwa semua angka yang diterbitkan pertama-tama telah divalidasi dengan kuat untuk memastikan keakuratan," imbuhnya.
Pemerintah Skotlandia mengatakan masih bekerja untuk menetapkan data yang valid tentang infeksi yang didapat dari layanan kesehatan dan ini akan dipublikasikan sesegera mungkin.
Pada hari Kamis, Menteri Kesehatan Jeane Freeman mengatakan ada 125 "insiden" yang diduga penularan Covid-19 di rumah sakit.
Tetapi surat kabar the Herald melaporkan angka yang jauh lebih tinggi setelah meminta informasi dari pemerintah. Sebanyak 908 pasien diketahui telah terinfeksi dan 218 dari mereka meninggal.
Tidak diketahui apakah mereka terjangkit virus mematikan itu rumah sakit, atau di komunitas mereka sebelum dirawat.
Meski begitu Pemerintah Skotlandia bersikeras telah transparan tetapi mengatakan mereka perlu untuk memvalidasi angka-angka tersebut sebelum dirilis.
Partai-partai oposisi mengatakan mereka ingin tahu apakah ada di antara pasien telah dibebaskan ke rumah perawatan setelah dirawat di rumah sakit.
Partai Buruh Skotlandia telah meminta penyelidikan independen terhadap apa yang disebutnya tingkat infeksi "sangat mengejutkan" di rumah sakit dan "kurangnya keterbukaan" dari pemerintah.
Juru bicara Kesehatan Monica Lennon mengatakan "skandal" skala infeksi yang menyebar melalui rumah sakit harus "diseret" dari pemerintah.
"Wabah ini bertepatan dengan orang tua yang dikeluarkan dari rumah sakit ke rumah perawatan," katanya.
"Diperlukan penyelidikan independen yang mendesak. Kita perlu tahu berapa banyak pasien yang terinfeksi dalam wabah rumah sakit ini yang dipindahkan ke rumah perawatan, dengan terburu-buru untuk mengosongkan rumah sakit, dan apakah ada di antara mereka yang meninggal karena infeksi," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (7/6/2020).
Sementara juru bicara kesehatan Konservatif Skotlandia, Miles Briggs, mengatakan: "Menteri Kesehatan sekarang harus menjawab jika kematian ini diketahui sebelum eksodus massal ke rumah perawatan, bagaimana virus menyebar di rumah sakit dan jika keluarga pasien telah diinformasikan sepenuhnya."
Pemerintah Skotlandia mengatakan setiap kematian yang terkait dengan Covid-19 adalah tragedi dan bekerja tanpa lelah untuk mengurangi tingkat infeksi serta memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampak.
"Setiap klaim bahwa pemerintah Skotlandia telah berusaha untuk menyesatkan atau menyembunyikan angka sama sekali tidak berdasar," kata seorang juru bicara pemerintah.
"Kami berkomitmen untuk transparansi dan keterbukaan sambil memastikan bahwa semua angka yang diterbitkan pertama-tama telah divalidasi dengan kuat untuk memastikan keakuratan," imbuhnya.
Pemerintah Skotlandia mengatakan masih bekerja untuk menetapkan data yang valid tentang infeksi yang didapat dari layanan kesehatan dan ini akan dipublikasikan sesegera mungkin.
(ber)
tulis komentar anda