Rusia Waswas Ukraina Gunakan Roket AS untuk Provokasi Perang di Donbass
Selasa, 23 November 2021 - 09:38 WIB
Di dalamnya, kepala dinas intelijen Ukraina itu mengungkapkan Javelin telah diuji pasukan Kiev dan digunakan tentara di Donbass.
Saat AS memberikan bantuan “tidak mematikan” ke negara itu dan menjual amunisi ke sana, para analis berspekulasi sistem senjata itu bisa disumbangkan atau diberikan dengan harga diskon mengingat biayanya yang tinggi.
Awal bulan ini, Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov memperingatkan Washington bahwa memberikan senjata mematikan ke Ukraina dapat menghancurkan harapan untuk perdamaian di Donbass.
“Rencana memasok senjata ke rezim di Kiev hanya akan memperburuk situasi di tenggara Ukraina. Kami percaya bahwa kesempatan lain untuk mendorong Kiev menghentikan perang telah terlewatkan,” ungkap Anatoly Antonov.
Pasukan Ukraina telah terlibat dalam pertikaian bersenjata dengan pemberontak yang setia pada dua republik yang memisahkan diri setelah Maidan 2014.
Kiev menuduh Moskow membiayai dan mempersenjatai pasukan pemberontak. Ukraina telah menolak bernegosiasi langsung dengan para pemimpin di Lugansk dan Donetsk.
Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan serangkaian dokumen yang bertujuan membuktikan Rusia dan Jerman menentang rencana bagi para pemimpin Ukraina bernegosiasi dengan separatis secara langsung, yang menurut para pejabatnya bertentangan dengan kesepakatan damai sebelumnya.
Saat AS memberikan bantuan “tidak mematikan” ke negara itu dan menjual amunisi ke sana, para analis berspekulasi sistem senjata itu bisa disumbangkan atau diberikan dengan harga diskon mengingat biayanya yang tinggi.
Awal bulan ini, Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov memperingatkan Washington bahwa memberikan senjata mematikan ke Ukraina dapat menghancurkan harapan untuk perdamaian di Donbass.
“Rencana memasok senjata ke rezim di Kiev hanya akan memperburuk situasi di tenggara Ukraina. Kami percaya bahwa kesempatan lain untuk mendorong Kiev menghentikan perang telah terlewatkan,” ungkap Anatoly Antonov.
Pasukan Ukraina telah terlibat dalam pertikaian bersenjata dengan pemberontak yang setia pada dua republik yang memisahkan diri setelah Maidan 2014.
Kiev menuduh Moskow membiayai dan mempersenjatai pasukan pemberontak. Ukraina telah menolak bernegosiasi langsung dengan para pemimpin di Lugansk dan Donetsk.
Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan serangkaian dokumen yang bertujuan membuktikan Rusia dan Jerman menentang rencana bagi para pemimpin Ukraina bernegosiasi dengan separatis secara langsung, yang menurut para pejabatnya bertentangan dengan kesepakatan damai sebelumnya.
(sya)
tulis komentar anda