Pemberontak Houthi Klaim Kirim 14 Drone ke Sejumlah Kota di Arab Saudi
Minggu, 21 November 2021 - 09:33 WIB
JEDDAH - Pemberontak Houthi Yaman mengku telah mengirim 14 pesawat tak berawak ke beberapa kota di Arab Saudi , Sabtu (20/11/2021). Wilayah yang menjadi target serangan termasuk fasilitas Aramco di Jeddah.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televise, kelompok itu telah menyerang kilang Aramco di Jeddah serta target militer di Riyadh, Jeddah, Abha, Jizan dan Najran.
“Serangan itu sebagai tanggapan terhadap eskalasi agresi oleh koalisi Arab yang dipimpin Saudi dan kelanjutan dari kejahatan dan pengepungan Yaman,” kata Saree.
Namun, ada ketidakakuratan dilaporkan dalam pernyataan Saree. Ia menyebutkan nama yang salah untuk bandara internasional di Jeddah dan lokasi yang salah untuk pangkalan Raja Khalid. Saree mengatakan itu di Riyadh, padahal sebenarnya di selatan kerajaan.
Meskipun belum ada komentar dari koalisi pimpinan Saudi mengenai klaim serangan pesawat tak berawak, Saudi Press Agency (SPA) mengatakan operasi koalisi di Yaman pada Sabtu menghantam depot senjata, sistem pertahanan udara, dan sistem komunikasi drone di ibu kota Sanaa, serta provinsi Saada dan Marib.
Kelompok Houthi yang didukung Iran secara teratur mengumumkan serangan roket dan pesawat tak berawak di wilayah Saudi, dengan mengatakan itu adalah reaksi terhadap serangan koalisi di Yaman.
Raiman Al Hamdani dari Pusat Kebijakan Yaman mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada banyak laporan yang keluar saat ini yang menyebut Arab Saudi tidak ingin melanjutkan investasinya dalam konflik di Yaman dan ingin memindahkan investasinya untuk melindungi perbatasan.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televise, kelompok itu telah menyerang kilang Aramco di Jeddah serta target militer di Riyadh, Jeddah, Abha, Jizan dan Najran.
Baca Juga
“Serangan itu sebagai tanggapan terhadap eskalasi agresi oleh koalisi Arab yang dipimpin Saudi dan kelanjutan dari kejahatan dan pengepungan Yaman,” kata Saree.
Namun, ada ketidakakuratan dilaporkan dalam pernyataan Saree. Ia menyebutkan nama yang salah untuk bandara internasional di Jeddah dan lokasi yang salah untuk pangkalan Raja Khalid. Saree mengatakan itu di Riyadh, padahal sebenarnya di selatan kerajaan.
Meskipun belum ada komentar dari koalisi pimpinan Saudi mengenai klaim serangan pesawat tak berawak, Saudi Press Agency (SPA) mengatakan operasi koalisi di Yaman pada Sabtu menghantam depot senjata, sistem pertahanan udara, dan sistem komunikasi drone di ibu kota Sanaa, serta provinsi Saada dan Marib.
Kelompok Houthi yang didukung Iran secara teratur mengumumkan serangan roket dan pesawat tak berawak di wilayah Saudi, dengan mengatakan itu adalah reaksi terhadap serangan koalisi di Yaman.
Raiman Al Hamdani dari Pusat Kebijakan Yaman mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada banyak laporan yang keluar saat ini yang menyebut Arab Saudi tidak ingin melanjutkan investasinya dalam konflik di Yaman dan ingin memindahkan investasinya untuk melindungi perbatasan.
tulis komentar anda