Jet Tempur Hawk Malaysia Jatuh di Penang, Satu Pilot Tewas
Rabu, 17 November 2021 - 16:42 WIB
KUALA LUMPUR - Jet tempur Hawk milik Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) jatuh di negara bagian Penang pada Selasa (16/11/2021) malam. Insiden ini menyebabkan satu pilot tewas dan seorang lainnya terluka.
Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat di Twitter, bahwa RMAF telah diarahkan untuk menyelidiki dan menyerahkan laporan rinci tentang insiden tersebut.
"Saya baru saja menerima telepon dari Panglima Angkatan Udara Jenderal Tan Sri Ackbal Abdul Samad yang memberi tahu saya tentang insiden yang melibatkan pesawat Hawk 108 yang jatuh di Butterworth. Seorang penerbang tewas, yang lain terluka," kata Hishammuddin dalam sebuah postingan Facebook.
"RMAF telah diperintahkan untuk menyerahkan laporan rinci dan menyelidiki penyebab kecelakaan segera," tambah Hishammuddi. Ia juga mengatakan, Kementerian Pertahanan akan memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada keluarga kedua penerbang.
Secara terpisah, RMAF mengkonfirmasi bahwa insiden tersebut, yang melibatkan salah satu jet tempur Hawk, terjadi sekitar pukul 22.07 waktu setempat di landasan Pangkalan Udara Butterworth, menurut kantor berita negara Bernama.
RMAF mengeluarkan pernyataan yang mengidentifikasi pilot sebagai Kapten Mohamad Affendi Bustamy dan Mayor Mohd Fareez Omar. Menurut pernyataan itu, Mohamad Affendi tewas dalam kecelakaan itu sementara Mohd Fareez, yang menderita luka-luka, dilaporkan dalam kondisi stabil dan dirawat di Rumah Sakit Seberang Jaya.
Seperti dilaporkan Malay Mail, Rabu (17/11/2021), seorang saksi mata kecelakaan itu menceritakan apa yang dia lihat. Ia mengaku mendengar dua ledakan keras beberapa saat sebelum melihat api membubung ke udara di landasan pangkalan.
“Saat kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, saya mendengar ledakan keras, dua kali diikuti kobaran api setelah pesawat jatuh,” kata Mastura Mohammad Nordin (44), pemilik warung makan di Kampung Benggali, Sungai Puyu.
Setelah menyaksikan kejadian itu, dia dan tiga pekerjanya bersama beberapa pelanggan bergegas dari kiosnya, yang terletak sekitar 100 meter dari pangkalan, ke pagar perimeter untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas tentang kejadian itu dan melihat apa yang tampak seperti api di landasan pacu.
“Setelah tabrakan, kami bergegas ke pagar dan melihat kobaran api. Kami berharap tidak ada hal serius yang menimpa pilot atau orang-orang di sekitarnya,” tambahnya.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat di Twitter, bahwa RMAF telah diarahkan untuk menyelidiki dan menyerahkan laporan rinci tentang insiden tersebut.
"Saya baru saja menerima telepon dari Panglima Angkatan Udara Jenderal Tan Sri Ackbal Abdul Samad yang memberi tahu saya tentang insiden yang melibatkan pesawat Hawk 108 yang jatuh di Butterworth. Seorang penerbang tewas, yang lain terluka," kata Hishammuddin dalam sebuah postingan Facebook.
"RMAF telah diperintahkan untuk menyerahkan laporan rinci dan menyelidiki penyebab kecelakaan segera," tambah Hishammuddi. Ia juga mengatakan, Kementerian Pertahanan akan memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada keluarga kedua penerbang.
Secara terpisah, RMAF mengkonfirmasi bahwa insiden tersebut, yang melibatkan salah satu jet tempur Hawk, terjadi sekitar pukul 22.07 waktu setempat di landasan Pangkalan Udara Butterworth, menurut kantor berita negara Bernama.
RMAF mengeluarkan pernyataan yang mengidentifikasi pilot sebagai Kapten Mohamad Affendi Bustamy dan Mayor Mohd Fareez Omar. Menurut pernyataan itu, Mohamad Affendi tewas dalam kecelakaan itu sementara Mohd Fareez, yang menderita luka-luka, dilaporkan dalam kondisi stabil dan dirawat di Rumah Sakit Seberang Jaya.
Seperti dilaporkan Malay Mail, Rabu (17/11/2021), seorang saksi mata kecelakaan itu menceritakan apa yang dia lihat. Ia mengaku mendengar dua ledakan keras beberapa saat sebelum melihat api membubung ke udara di landasan pangkalan.
“Saat kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, saya mendengar ledakan keras, dua kali diikuti kobaran api setelah pesawat jatuh,” kata Mastura Mohammad Nordin (44), pemilik warung makan di Kampung Benggali, Sungai Puyu.
Setelah menyaksikan kejadian itu, dia dan tiga pekerjanya bersama beberapa pelanggan bergegas dari kiosnya, yang terletak sekitar 100 meter dari pangkalan, ke pagar perimeter untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas tentang kejadian itu dan melihat apa yang tampak seperti api di landasan pacu.
“Setelah tabrakan, kami bergegas ke pagar dan melihat kobaran api. Kami berharap tidak ada hal serius yang menimpa pilot atau orang-orang di sekitarnya,” tambahnya.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(esn)
tulis komentar anda