Biden: AS Tak Akan Ubah Kebijakan di Taiwan, Tidak Dorong Kemerdekaan

Rabu, 17 November 2021 - 08:38 WIB
“Ketika keduanya membahas Taiwan, Biden mengingatkan Xi bahwa dia memilih sebagai seorang senator untuk mendukung pertahanan diri Taiwan,” ungkap Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.

Pada gilirannya, Presiden China Xi mengatakan kepada Biden bahwa, “Jika pasukan kemerdekaan Taiwan melanggar garis merah, China harus mengambil tindakan keras.”

Namun, Xi mencatat semua perbedaan dan masalah sensitif antar negara harus ditangani secara konstruktif.

Presiden AS setuju dengan pemimpin China tentang hal itu, menurut Sullivan, yang menyatakan, “Biden menjelaskan pada Presiden Xi tentang perlunya serangkaian percakapan stabilitas strategis."

Masalah Taiwan adalah salah satu yang paling akut dalam hubungan bilateral AS-China. Amerika Serikat terus mempertahankan kontak politik dan militer informal dengan Taiwan yang dianggap China sebagai bagian dari satu negara dalam kebijakan “satu China”.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi memperingatkan AS agar tidak mendukung partai-partai kemerdekaan pro-Taiwan, dengan mengatakan AS mengirimi mereka "sinyal yang salah."

Tanggapan Wang datang setelah Biden menyatakan komitmennya membela Taiwan terhadap serangan apa pun, dalam referensi ke Beijing, sementara tampaknya mengkonfirmasi pengakuan Taipei bahwa pasukan Amerika telah ditempatkan di pulau itu.

Pada saat yang sama, China telah mengecam AS dan negara-negara Eropa karena berusaha memperkuat hubungan mereka dengan Taiwan. Beijing menuduh Washington mencampuri urusan dalam negeri China.

Pada Oktober, pihak berwenang Taiwan mengkonfirmasi laporan AS telah menempatkan pasukannya di pulau itu setidaknya selama satu tahun.

Hal itu mendorong media China memperingatkan bahwa masalah tersebut dapat menyebabkan perang. Menurut catatan resmi Pentagon yang dirilis awal bulan ini, AS memiliki jumlah pasukan terbatas yang ditempatkan di Taiwan setidaknya sejak 2008.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More