Negosiasi Mantan Diplomat Berhasil Bebaskan Wartawan AS dari Penjara Myanmar
Selasa, 16 November 2021 - 05:30 WIB
YANGON - Wartawan Amerika Serikat (AS) Danny Fenster akhirnya dibebaskan dari penjara Myanmar pada Senin (15/11/2021). Fenster bahkan dilaporan telah meninggalkan Myanmar menuju tanah kelahirannya, AS. Pembebasan Fenster terjadi setelah berhasilnya negosiasi yang dilakukan mantan diplomat AS Bill Richardson dengan junta militer yang berkuasa di Myanmar.
"Kami sangat bersyukur bahwa Danny akhirnya dapat berhubungan kembali dengan orang-orang yang dicintainya, yang telah membelanya selama ini, melawan rintangan yang sangat besar," ujar Richardson, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Myawaddy TV milik militer Myanmar pada Senin malam mengumumkan Fenster telah diberikan amnesti. Hal itu diberikan setelah adanya permintaan dari Richardson dan juga dua perwakilan Jepang "untuk menjaga persahabatan antara negara-negara dan untuk menekankan alasan kemanusiaan".
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memuji pejabat AS serta Richardson karena memfasilitasi pembebasan Fenster. "Kami senang Danny akan segera berkumpul kembali dengan keluarganya karena kami terus menyerukan pembebasan orang lain yang tetap dipenjara secara tidak adil," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
Fenster meninggalkan Myanmar pada hari Senin dengan Richardson dalam penerbangan menuju ke Qatar. The Richardson Center memposting gambar di media sosial mereka berdua bersama-sama akan naik jet.
Pemimpin redaksi Frontier, Thomas Kean, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami lega bahwa Danny akhirnya keluar dari penjara - suatu tempat yang seharusnya tidak pernah dia kunjungi."
"Tapi, kami juga mengakui Danny adalah salah satu dari banyak jurnalis di Myanmar yang ditangkap secara tidak adil hanya karena melakukan pekerjaan mereka sejak kudeta Februari," lanjut Kean
"Kami sangat bersyukur bahwa Danny akhirnya dapat berhubungan kembali dengan orang-orang yang dicintainya, yang telah membelanya selama ini, melawan rintangan yang sangat besar," ujar Richardson, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Myawaddy TV milik militer Myanmar pada Senin malam mengumumkan Fenster telah diberikan amnesti. Hal itu diberikan setelah adanya permintaan dari Richardson dan juga dua perwakilan Jepang "untuk menjaga persahabatan antara negara-negara dan untuk menekankan alasan kemanusiaan".
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memuji pejabat AS serta Richardson karena memfasilitasi pembebasan Fenster. "Kami senang Danny akan segera berkumpul kembali dengan keluarganya karena kami terus menyerukan pembebasan orang lain yang tetap dipenjara secara tidak adil," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
Fenster meninggalkan Myanmar pada hari Senin dengan Richardson dalam penerbangan menuju ke Qatar. The Richardson Center memposting gambar di media sosial mereka berdua bersama-sama akan naik jet.
Baca Juga
Pemimpin redaksi Frontier, Thomas Kean, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami lega bahwa Danny akhirnya keluar dari penjara - suatu tempat yang seharusnya tidak pernah dia kunjungi."
"Tapi, kami juga mengakui Danny adalah salah satu dari banyak jurnalis di Myanmar yang ditangkap secara tidak adil hanya karena melakukan pekerjaan mereka sejak kudeta Februari," lanjut Kean
tulis komentar anda