China Dituding Lakukan Penindasan pada Etnis Uighur di 22 Negara

Jum'at, 12 November 2021 - 00:30 WIB
Pada bulan Mei tahun itu, pemerintah China meluncurkan kampanye “serangan keras” terhadap serangan “teroris” di wilayah barat Xinjiang, termasuk penggerebekan polisi terhadap rumah-rumah etnis Uighur, pembatasan praktik Islam, dan pembatasan budaya dan bahasa Uighur.



Sejak 2017, China telah menahan sebanyak 1,8 juta warga Uyghur dan minoritas Muslim lainnya di jaringan kamp penahanan yang diklaim Beijing sebagai pusat pelatihan kejuruan. Kamp-kamp tersebut adalah pusat dari kampanye penindasan yang juga mencakup pengendalian kelahiran dan kerja paksa serta telah menarik tuduhan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Barat.

“Jika demokrasi tidak bertindak untuk memastikan kebebasan sipil komunitas rentan di dalam perbatasan mereka, konstituen kebijakan China yang vital akan dipaksa untuk diam – memberanikan PKC [Partai Komunis China] untuk terus menantang hak asasi manusia mendasar yang berdampak pada kita semua,” Jardine mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Organisasi tersebut mensurvei 72 orang Uighur yang tinggal di Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara, dengan 74 persen mengatakan mereka telah mengalami risiko digital, ancaman, atau pelecehan online. Laporan tersebut merekomendasikan agar pemerintah menerima lebih banyak pengungsi Uighur dan memberikan sanksi kepada warga negara China yang bertanggung jawab atas tindakan represi transnasional.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More