Nasib Sial Terus Menimpa Mantan Raja Spanyol Juan Carlos yang Tiduri 5.000 Wanita
Rabu, 10 November 2021 - 13:37 WIB
MADRID - Setelah membuat gempar dunia karena meniduri 5.000 wanita, nasib sial tampaknya terus menimpa mantan Raja Spanyol Juan Carlos.
Orang dekatnya juga mengaku Carlos disuntik hormon wanita untuk mengendalikan libidonya yang meledak-ledak. Tak hanya dibayangi berbagai kasus gugatan hukum terkait skandal seks yang pernah dilakukannya, Carlos juga terlilit banyak skandal korupsi.
Yang terbaru, Jaksa Agung Spanyol telah menginstruksikan jaksa Mahkamah Agung (MA) untuk menyelidiki tuduhan korupsi baru terhadap mantan raja negara itu.
Juan Carlos yang turun tahta pada 2014, sudah diselidiki atas dugaan perannya dalam kesepakatan di mana konsorsium Spanyol memenangkan kontrak 6,7 miliar euro untuk membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi di Arab Saudi.
Laporan muncul pada Maret menunjukkan Juan Carlos telah menerima pembayaran USD100 juta dari Raja Arab Saudi Abdullah pada 2008, tiga tahun sebelum kontrak diberikan.
Raja Spanyol dilindungi oleh kekebalan konstitusional saat di atas takhta, tetapi kehilangan perlindungan hukum ketika dia mengundurkan diri untuk memberi jalan bagi putranya, Raja Felipe naik tahta.
Kantor Jaksa Agung tidak memberikan rincian penyelidikan baru, tetapi mengatakan dalam pernyataan pada Selasa (3/11/2021) bahwa, “Satu dekrit telah dikeluarkan yang menginstruksikan jaksa anti-korupsi dan kejahatan terorganisir menyerahkan laporan mereka tentang Carlos kepada jaksa agung sehingga mereka dapat melanjutkan penyelidikan sampai kesimpulan mereka.”
Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah surat kabar online ElDiario.es memberitakan, “Jaksa anti-korupsi sedang menyelidiki Juan Carlos, istrinya Sofia dan anggota keluarga kerajaan lainnya atas penggunaan kartu kredit yang terkait rekening yang tidak atas nama mereka.”
“Transaksi yang sedang diselidiki terjadi antara 2016 dan 2018, setelah Juan Carlos kehilangan kekebalannya,” papar laporan Eldiario.es.
Dia turun tahta setelah serangkaian skandal merusak yang memuncak dalam perjalanan berburu gajah yang kontroversial ke Botswana. Saat itu Spanyol hancur oleh dampak krisis keuangan 2008.
Tapi berbagai skandal itu menolak untuk mereda. Felipe mencabut gaji tahunan Juan Carlos pada Maret dan melepaskan warisan pribadinya dari ayahnya setelah laporan bahwa dia akan menerima jutaan euro dari dana luar negeri rahasia yang memiliki hubungan dengan Arab Saudi.
Jaksa Agung Mahkamah Agung mengatakan tiga bulan kemudian bahwa, “Penyelidikan telah dibuka untuk tahap kedua pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi untuk menghubungkan kota-kota Madinah dan Mekah dan dimaksudkan untuk mendefinisikan atau membuang relevansi kriminal dari peristiwa yang terjadi setelah Juni 2014,” saat kekebalan hukum Juan Carlos hilang.
Jaksa di Swiss juga sedang menyelidiki sejumlah akun mantan raja dan rekannya yang ditahan di negara itu.
Diduga dalam dokumen dari jaksa Swiss bahwa, “Juan Carlos menerima ‘sumbangan’ USD100 juta dari raja Arab Saudi yang dia masukkan ke dalam rekening luar negeri pada 2008. Dia diduga memberikan 65 juta euro dari rekening itu kepada mantan kekasihnya, Corinna Larsen, empat tahun kemudian.”
Situs web El Confidencial Spanyol melaporkan pada Juli bahwa, “Juan Carlos telah menarik 100.000 euro sebulan dari rekening antara 2008 dan 2012, dan menggunakan uang itu untuk membayar sebagian pengeluaran keluarga kerajaan.”
Juan Carlos mengatakan dia tidak pernah memberi tahu putranya bahwa dia akan mendapat manfaat dari dua dana luar negeri, tetapi dia tidak memberikan komentar lebih lanjut tentang tuduhan tersebut.
Dia mengumumkan pada Agustus bahwa dia akan pergi ke pengasingan untuk melindungi putranya dari rasa malu lebih lanjut.
Dalam sepucuk surat yang dikirim ke Felipe dan dirilis keluarga kerajaan, Juan Carlos mengatakan dia akan pindah dari Spanyol karena "dampak publik yang disebabkan oleh peristiwa masa lalu tertentu dalam kehidupan pribadi saya."
Orang dekatnya juga mengaku Carlos disuntik hormon wanita untuk mengendalikan libidonya yang meledak-ledak. Tak hanya dibayangi berbagai kasus gugatan hukum terkait skandal seks yang pernah dilakukannya, Carlos juga terlilit banyak skandal korupsi.
Yang terbaru, Jaksa Agung Spanyol telah menginstruksikan jaksa Mahkamah Agung (MA) untuk menyelidiki tuduhan korupsi baru terhadap mantan raja negara itu.
Baca Juga
Juan Carlos yang turun tahta pada 2014, sudah diselidiki atas dugaan perannya dalam kesepakatan di mana konsorsium Spanyol memenangkan kontrak 6,7 miliar euro untuk membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi di Arab Saudi.
Laporan muncul pada Maret menunjukkan Juan Carlos telah menerima pembayaran USD100 juta dari Raja Arab Saudi Abdullah pada 2008, tiga tahun sebelum kontrak diberikan.
Raja Spanyol dilindungi oleh kekebalan konstitusional saat di atas takhta, tetapi kehilangan perlindungan hukum ketika dia mengundurkan diri untuk memberi jalan bagi putranya, Raja Felipe naik tahta.
Kantor Jaksa Agung tidak memberikan rincian penyelidikan baru, tetapi mengatakan dalam pernyataan pada Selasa (3/11/2021) bahwa, “Satu dekrit telah dikeluarkan yang menginstruksikan jaksa anti-korupsi dan kejahatan terorganisir menyerahkan laporan mereka tentang Carlos kepada jaksa agung sehingga mereka dapat melanjutkan penyelidikan sampai kesimpulan mereka.”
Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah surat kabar online ElDiario.es memberitakan, “Jaksa anti-korupsi sedang menyelidiki Juan Carlos, istrinya Sofia dan anggota keluarga kerajaan lainnya atas penggunaan kartu kredit yang terkait rekening yang tidak atas nama mereka.”
“Transaksi yang sedang diselidiki terjadi antara 2016 dan 2018, setelah Juan Carlos kehilangan kekebalannya,” papar laporan Eldiario.es.
Dia turun tahta setelah serangkaian skandal merusak yang memuncak dalam perjalanan berburu gajah yang kontroversial ke Botswana. Saat itu Spanyol hancur oleh dampak krisis keuangan 2008.
Tapi berbagai skandal itu menolak untuk mereda. Felipe mencabut gaji tahunan Juan Carlos pada Maret dan melepaskan warisan pribadinya dari ayahnya setelah laporan bahwa dia akan menerima jutaan euro dari dana luar negeri rahasia yang memiliki hubungan dengan Arab Saudi.
Jaksa Agung Mahkamah Agung mengatakan tiga bulan kemudian bahwa, “Penyelidikan telah dibuka untuk tahap kedua pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi untuk menghubungkan kota-kota Madinah dan Mekah dan dimaksudkan untuk mendefinisikan atau membuang relevansi kriminal dari peristiwa yang terjadi setelah Juni 2014,” saat kekebalan hukum Juan Carlos hilang.
Jaksa di Swiss juga sedang menyelidiki sejumlah akun mantan raja dan rekannya yang ditahan di negara itu.
Diduga dalam dokumen dari jaksa Swiss bahwa, “Juan Carlos menerima ‘sumbangan’ USD100 juta dari raja Arab Saudi yang dia masukkan ke dalam rekening luar negeri pada 2008. Dia diduga memberikan 65 juta euro dari rekening itu kepada mantan kekasihnya, Corinna Larsen, empat tahun kemudian.”
Situs web El Confidencial Spanyol melaporkan pada Juli bahwa, “Juan Carlos telah menarik 100.000 euro sebulan dari rekening antara 2008 dan 2012, dan menggunakan uang itu untuk membayar sebagian pengeluaran keluarga kerajaan.”
Juan Carlos mengatakan dia tidak pernah memberi tahu putranya bahwa dia akan mendapat manfaat dari dua dana luar negeri, tetapi dia tidak memberikan komentar lebih lanjut tentang tuduhan tersebut.
Dia mengumumkan pada Agustus bahwa dia akan pergi ke pengasingan untuk melindungi putranya dari rasa malu lebih lanjut.
Dalam sepucuk surat yang dikirim ke Felipe dan dirilis keluarga kerajaan, Juan Carlos mengatakan dia akan pindah dari Spanyol karena "dampak publik yang disebabkan oleh peristiwa masa lalu tertentu dalam kehidupan pribadi saya."
(sya)
tulis komentar anda