Misteri Kim Jong-chul, Kakak Kim Jong-un yang Terobsesi Eric Clapton
Rabu, 10 November 2021 - 01:02 WIB
Kim Jong-chul, tidak terlihat di depan umum di Pyongyang selama pemerintahan Kim Jong-un, terakhir terlihat pada Mei 2015 saat menghadiri konser Eric Clapton di Royal Albert Hall di London. Benar-benar terosesi Clapton, dia juga pernah menghadiri konsernya di Jerman pada 2006 dan di Singapura pada 2011.
Thae Yong Ho, yang saat itu menjadi wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris, yang membelot ke Korea Selatan pada 2016, mengatakan bahwa dia secara pribadi mengatur kunjungan, termasuk dua malam untuk pertunjukan Clapton dan di hotel mewah seharga lebih dari USD3.000 per malam.
Ko Yong Hui, istri ketiga atau permaisuri Kim Jong-il dan ibu dari Kim Jong-un, Kim Jong-chul, dan adik perempuan Kim Yo-jong, meninggal karena kanker payudara di Paris pada tahun 2004.
Sejauh mana Kim Jong-un menindas Kim Jong-chul, menjaga dia tersembunyi, diawasi dan dijaga, tidak jelas, tapi Thae mengatakan dia tinggal dengan tenang di Pyongyang.
“Kim Jong-chol tetap berada di luar pusat perhatian politik dan dalam bayang-bayang di Pyongyang,” kata Evans Revere, mantan diplomat senior AS di Seoul, kepada The Daily Beast. "Dia dilaporkan bebas bermain gitar dan bermain musik dengan teman-temannya."
Di Korea Utara, garis keturunan adalah yang terpenting. “Tanpa memiliki kekuatan apa pun, ya, Kim Jong-chul bisa mengambil gelar. Jika Jong-chul tidak membuat masalah, tidak ada yang membencinya,” kata Kim Tae-woo, mantan presiden Institut Korea untuk Unifikasi Nasional, dalam sebuah wawancara dengan The Daily Beast.
Tapi bagaimana dengan Kim Yo-jong, adik perempuan berusia 34 tahun itu? Sering blakblakan, dia menempati urutan kedua setelah Kim Jong-un dalam kekuasaan yang sebenarnya.
"Yo-jong telah memainkan peran orang kedua,” kata Kim Tae-woo. "Tapi dia sudah terkenal di Korea Selatan karena komentarnya yang menghina terhadap Presiden Korea Selatan Moon Jae-in karena menyetujui latihan militer di komputer dengan pasukan AS sambil mencari celah untuk berdialog dengan Korea Utara."
Berhati-hati untuk menjaga rasa hormat total terhadap Kim Jong-un, Kim Yo-jong, yang bertanggung jawab atas departemen publisitas dan informasi Partai Buruh, diangkat pada bulan September ke pusat kekuasaan yang sebenarnya, Komisi Urusan Negara.
Namun, dalam sistem yang sepenuhnya didominasi laki-laki, Kim Tae-woo percaya bahwa jenis kelaminnya diperhitungkan terhadap dirinya. Orang lain di lingkaran dalam Korea Utara, katanya, tidak ingin seorang wanita memegang posisi teratas negara itu.
Thae Yong Ho, yang saat itu menjadi wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris, yang membelot ke Korea Selatan pada 2016, mengatakan bahwa dia secara pribadi mengatur kunjungan, termasuk dua malam untuk pertunjukan Clapton dan di hotel mewah seharga lebih dari USD3.000 per malam.
Ko Yong Hui, istri ketiga atau permaisuri Kim Jong-il dan ibu dari Kim Jong-un, Kim Jong-chul, dan adik perempuan Kim Yo-jong, meninggal karena kanker payudara di Paris pada tahun 2004.
Sejauh mana Kim Jong-un menindas Kim Jong-chul, menjaga dia tersembunyi, diawasi dan dijaga, tidak jelas, tapi Thae mengatakan dia tinggal dengan tenang di Pyongyang.
“Kim Jong-chol tetap berada di luar pusat perhatian politik dan dalam bayang-bayang di Pyongyang,” kata Evans Revere, mantan diplomat senior AS di Seoul, kepada The Daily Beast. "Dia dilaporkan bebas bermain gitar dan bermain musik dengan teman-temannya."
Di Korea Utara, garis keturunan adalah yang terpenting. “Tanpa memiliki kekuatan apa pun, ya, Kim Jong-chul bisa mengambil gelar. Jika Jong-chul tidak membuat masalah, tidak ada yang membencinya,” kata Kim Tae-woo, mantan presiden Institut Korea untuk Unifikasi Nasional, dalam sebuah wawancara dengan The Daily Beast.
Tapi bagaimana dengan Kim Yo-jong, adik perempuan berusia 34 tahun itu? Sering blakblakan, dia menempati urutan kedua setelah Kim Jong-un dalam kekuasaan yang sebenarnya.
"Yo-jong telah memainkan peran orang kedua,” kata Kim Tae-woo. "Tapi dia sudah terkenal di Korea Selatan karena komentarnya yang menghina terhadap Presiden Korea Selatan Moon Jae-in karena menyetujui latihan militer di komputer dengan pasukan AS sambil mencari celah untuk berdialog dengan Korea Utara."
Berhati-hati untuk menjaga rasa hormat total terhadap Kim Jong-un, Kim Yo-jong, yang bertanggung jawab atas departemen publisitas dan informasi Partai Buruh, diangkat pada bulan September ke pusat kekuasaan yang sebenarnya, Komisi Urusan Negara.
Namun, dalam sistem yang sepenuhnya didominasi laki-laki, Kim Tae-woo percaya bahwa jenis kelaminnya diperhitungkan terhadap dirinya. Orang lain di lingkaran dalam Korea Utara, katanya, tidak ingin seorang wanita memegang posisi teratas negara itu.
tulis komentar anda