Giliran Pakar PBB Minta Singapura Batalkan Eksekusi Pria Cacat Mental
Selasa, 09 November 2021 - 15:55 WIB
Kasus ini telah menarik perhatian internasional termasuk dari miliarder Inggris dan penolak hukuman mati Richard Branson yang meminta Singapura untuk membebaskan Nagaenthran.
Amnesty International mengatakan bahwa sementara pengajuan banding menawarkan "secercah harapan", namun waktu hampir habis bagi Nagaenthran.
"Untuk memenuhi standar keadilan internasional, proses banding tidak boleh terburu-buru, tetapi perlu menjadi kesempatan yang berarti untuk mempertimbangkan kembali kasus Nagaenthran," kata Rachel Chhoa-Howard, peneliti Singapura.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob juga telah menulis surat kepada timpalannya dari Singapura Lee Hsien Loong meminta keringanan hukuman untuk Nagaenthran, kantor berita nasional Bernama melaporkan, tanpa mengutip sumber.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Amnesty International mengatakan bahwa sementara pengajuan banding menawarkan "secercah harapan", namun waktu hampir habis bagi Nagaenthran.
"Untuk memenuhi standar keadilan internasional, proses banding tidak boleh terburu-buru, tetapi perlu menjadi kesempatan yang berarti untuk mempertimbangkan kembali kasus Nagaenthran," kata Rachel Chhoa-Howard, peneliti Singapura.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob juga telah menulis surat kepada timpalannya dari Singapura Lee Hsien Loong meminta keringanan hukuman untuk Nagaenthran, kantor berita nasional Bernama melaporkan, tanpa mengutip sumber.
Baca Juga
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(ian)
tulis komentar anda