Angkatan Laut AS Luncurkan Kapal yang Dinamai Pemimpin Hak-hak Gay
Minggu, 07 November 2021 - 17:19 WIB
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan sebuah kapal yang dinamai seorang aktivis hak-hak gay yang dipaksa mengundurkan diri dari kedinasan karena orientasi seksualnya pada 1950-an.
USNS Harvey Milk diluncurkan di San Diego pada hari Sabtu dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Sekretaris Angkatan Laut AS Carlos Del Toro dan keponakan Milk, Stuart.
Berbicara pada upacara tersebut, Del Toro mengatakan bahwa Milk telah dipaksa untuk menutupi bagian yang sangat penting dari hidupnya selama waktunya di Angkatan Laut adalah kesalahan.
"Sudah terlalu lama, pelaut seperti Letnan Milk dipaksa masuk ke dalam bayang-bayang atau, lebih buruk lagi, dipaksa keluar dari Angkatan Laut kita tercinta," kata Del Toro.
"Ketidakadilan itu adalah bagian dari sejarah Angkatan Laut kita, tetapi juga ketekunan semua orang yang terus mengabdi dalam menghadapi ketidakadilan," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (7/11/2021).
Ini adalah salah satu dari enam kapal baru yang diberi nama pemimpin hak-hak sipil AS yang terkenal.
Kapal lainnya termasuk mantan Hakim Agung Earl Warren dan calon presiden yang terbunuh Robert Kennedy.
Milk bertugas sebagai perwira penyelam dan Letnan di kapal penyelamat kapal selam USS Kittiwake selama Perang Korea. Tapi dia dipaksa keluar dari kedinasan setelah diinterogasi selama dua minggu tentang orientasi seksualnya pada tahun 1955.
Dia kemudian menjadi salah satu politisi gay pertama di Amerika, terpilih pada 1977 di Dewan Pengawas San Francisco.
Tapi setahun kemudian dia ditembak dan dibunuh oleh Dan White, mantan pengawas kota yang sering terlibat perselisihan dengannya.
Ketika pemerintahan Obama pertama kali mengumumkan niatnya untuk menamai sebuah kapal dengan nama Milk pada tahun 2016, beberapa orang menyatakan penentangan terhadap langkah tersebut.
Mereka menyarankan bahwa Milk tidak akan menyetujui namanya digunakan sebagai nama kapal Angkatan Laut mengingat sikap oposisinya yang terkenal terhadap Perang Vietnam.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
USNS Harvey Milk diluncurkan di San Diego pada hari Sabtu dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Sekretaris Angkatan Laut AS Carlos Del Toro dan keponakan Milk, Stuart.
Berbicara pada upacara tersebut, Del Toro mengatakan bahwa Milk telah dipaksa untuk menutupi bagian yang sangat penting dari hidupnya selama waktunya di Angkatan Laut adalah kesalahan.
"Sudah terlalu lama, pelaut seperti Letnan Milk dipaksa masuk ke dalam bayang-bayang atau, lebih buruk lagi, dipaksa keluar dari Angkatan Laut kita tercinta," kata Del Toro.
"Ketidakadilan itu adalah bagian dari sejarah Angkatan Laut kita, tetapi juga ketekunan semua orang yang terus mengabdi dalam menghadapi ketidakadilan," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (7/11/2021).
Ini adalah salah satu dari enam kapal baru yang diberi nama pemimpin hak-hak sipil AS yang terkenal.
Kapal lainnya termasuk mantan Hakim Agung Earl Warren dan calon presiden yang terbunuh Robert Kennedy.
Milk bertugas sebagai perwira penyelam dan Letnan di kapal penyelamat kapal selam USS Kittiwake selama Perang Korea. Tapi dia dipaksa keluar dari kedinasan setelah diinterogasi selama dua minggu tentang orientasi seksualnya pada tahun 1955.
Dia kemudian menjadi salah satu politisi gay pertama di Amerika, terpilih pada 1977 di Dewan Pengawas San Francisco.
Tapi setahun kemudian dia ditembak dan dibunuh oleh Dan White, mantan pengawas kota yang sering terlibat perselisihan dengannya.
Ketika pemerintahan Obama pertama kali mengumumkan niatnya untuk menamai sebuah kapal dengan nama Milk pada tahun 2016, beberapa orang menyatakan penentangan terhadap langkah tersebut.
Mereka menyarankan bahwa Milk tidak akan menyetujui namanya digunakan sebagai nama kapal Angkatan Laut mengingat sikap oposisinya yang terkenal terhadap Perang Vietnam.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda