Mengaku Hanya Memantau, AS Bantah Ingin Sita Kapal Tanker di Laut Oman
Rabu, 03 November 2021 - 23:00 WIB
"Ada sebuah helikopter terlihat terbang di sekitar, dan, intinya, pasukan kami merespons untuk memantau situasi," imbuhnya.
Pejabat itu mengatakan bahwa AS menolak untuk merilis rincian insiden minggu lalu karena sensitifitas masalah ini.
"Iran sekarang memutarbalikkan ini melawan kami, mengatakan bahwa mereka mencegah kami mengambil kembali kapal ini ketika sangat jelas bahwa pasukan kami hanya memantau di sana," tegasnya.
AS sebelumnya telah menyita sejumlah kapal tanker yang membawa minyak Iran, menuduh mereka melanggar sanksi yang membatasi Republik Islam itu mengekspor sumber daya alamnya. Langkah-langkah ini berawal dari keputusan mantan Presiden Donald Trump untuk keluar dari perjanjian nuklir Iran pada 2018.
Presiden Joe Biden, yang menjadi wakil presiden ketika kesepakatan penting itu dicapai, secara terbuka telah menetapkan untuk memasukinya kembali ke perjanjian itu, tetapi enam putaran negosiasi sejauh ini gagal untuk membangun landasan bersama yang cukup untuk melakukannya.
Sementara itu, Iran telah mulai memperkaya uranium pada tingkat di luar yang ditetapkan dalam perjanjian itu, meskipun negara tersebut menyatakan tidak mencari senjata nuklir.
Pekan lalu Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, diplomat top Presiden baru Iran Ebrahim Raisi, mengatakan tim Teheran akan kembali ke pembicaraan Wina pada bulan ini.
Pejabat itu mengatakan bahwa AS menolak untuk merilis rincian insiden minggu lalu karena sensitifitas masalah ini.
"Iran sekarang memutarbalikkan ini melawan kami, mengatakan bahwa mereka mencegah kami mengambil kembali kapal ini ketika sangat jelas bahwa pasukan kami hanya memantau di sana," tegasnya.
AS sebelumnya telah menyita sejumlah kapal tanker yang membawa minyak Iran, menuduh mereka melanggar sanksi yang membatasi Republik Islam itu mengekspor sumber daya alamnya. Langkah-langkah ini berawal dari keputusan mantan Presiden Donald Trump untuk keluar dari perjanjian nuklir Iran pada 2018.
Presiden Joe Biden, yang menjadi wakil presiden ketika kesepakatan penting itu dicapai, secara terbuka telah menetapkan untuk memasukinya kembali ke perjanjian itu, tetapi enam putaran negosiasi sejauh ini gagal untuk membangun landasan bersama yang cukup untuk melakukannya.
Sementara itu, Iran telah mulai memperkaya uranium pada tingkat di luar yang ditetapkan dalam perjanjian itu, meskipun negara tersebut menyatakan tidak mencari senjata nuklir.
Pekan lalu Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, diplomat top Presiden baru Iran Ebrahim Raisi, mengatakan tim Teheran akan kembali ke pembicaraan Wina pada bulan ini.
(ian)
tulis komentar anda