Biden pada Macron: AS Canggung dalam Kesepakatan Kapal Selam Nuklir Australia

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 04:08 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron di Roma, Italia, Jumat (29/10/2021). Ini pertemuan pertama sejak perseteruan soal proyek kapal selam nuklir pecah. Foto/REUTERS/Kevin Lamarque
ROMA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Jumat (29/10/2021) bahwa Washington canggung dalam mengamankan kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir dengan Australia di belakang Prancis.

“Kami tidak memiliki sekutu yang lebih baik dari Prancis,” kata Biden dalam pertemuan pertama dengan Macron sejak perselisihan soal kapal selam itu pecah bulan lalu.

“Apa yang terjadi adalah, menggunakan frasa bahasa Inggris, apa yang kami lakukan adalah canggung, itu tidak dilakukan dengan elegan,” imbuh Biden di hadapan wartawan, seperti dikutip AFP, Sabtu (30/10/2021).





Biden melakukan pertemuan dengan Macron di Roma menjelang KTT G20 akhir pekan.

"Saya mendapat kesan bahwa Prancis telah diberitahu jauh sebelumnya, bahwa kesepakatan (Prancis dengan Australia) tidak akan tercapai," katanya lagi.

Biden menyebut Prancis sebagai mitra yang sangat, sangat dihargai. "Dan kekuatan dalam dirinya sendiri dengan nilai yang sama dengan Amerika Serikat," ujarnya.

Perselisihan diplomatik pecah bulan lalu setelah Australia menarik diri dari kesepakatan kapal selam bertenaga diesel-listrik bernilai miliaran dollar AS dengan Prancis dan memilih alternatif dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Pemerintah Prancis yang marah menyebut pembicaraan rahasia yang mengarah pada pembatalan kesepakatan itu sebagai “tikaman dari belakang”, dan Macron memanggil pulang duta besarnya dari Washington dan Canberra.

Australia mengumumkan pakta kapal selam saat bergabung dengan aliansi baru dengan Inggris dan Amerika Serikat yang dijuluki sebagai AUKUS. Aliansi ini salah satu dari serangkaian inisiatif oleh Biden yang memandang melawan China sebagai perhatian utama Amerika Serikat.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More