Makan Pisang Secara Provokatif, Pengungsi Suriah Dideportasi oleh Turki

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 01:52 WIB
Ulah para pengungsi Suriah makan pisang secara provokatif untuk menghina warga Turki yang tak mampu beli pisang. Foto/News Beezer/TikTok
ANKARA - Polisi Turki menangkap 11 pengungsi Suriah dengan tujuh di antaranya akan dideportasi. Musababnya, mereka makan pisang secara provokatif dengan tujuan menghina warga Turki.

Mengutip laporan Bloomberg, Jumat (29/10/2021), kasus ini bermula dari posting video di media sosial di mana seorang pria Turki mengeluh tentang ulah para pengungsi Suriah yang mampu membeli sekilo pisang, sementara dia tidak mampu membelinya.





Departemen Kepolisian Istanbul telah mengambil tindakan terhadap total 31 tersangka dalam kasus pisang, menangkap 11 di antaranya. Beberapa tersangka lain masih buron.

Para tersangka yang ditangkap didakwa melakukan kejahatan menghasut atau menghina publik untuk kebencian dan permusuhan.

Video keluhan pria Turki itu justru disambut sejumlah pengungsi Suriah yang mem-posting foto dan video mereka sedang makan pisang yang dimaksudkan untuk mengejek keluhan warga Turki.

Menurut Direktorat Jenderal Manajemen Migrasi Turki, lebih dari 3,7 juta pengungsi Suriah tinggal di Turki pada Oktober 2021. Protes anti-migran yang keras pecah di Turki awal tahun ini setelah seorang warga negara Turki tewas dalam perkelahian dengan

pengungsi Suriah.

Kemal Kiliçdaroglu, pemimpin partai oposisi utama di Turki, seperti dikutip Hurriyet Daily News, telah bersumpah pada bulan September untuk mengirim semua pengungsi Suriah dan Afghanistan kembali ke negara mereka dalam waktu dua tahun jika partainya berkuasa.



“Saya sangat sensitif dengan masalah ini. Saya tidak rasis. Saya tidak marah pada orang-orang yang datang ke sini, tetapi pada orang-orang yang membuat mereka datang ke sini,” kata Kiliçdaroglu selama pertemuan pada bulan September..

"Warga Turki hampir tidak bisa makan sendiri dan tidak bisa menanggung beban para pengungsi.”
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More