Alasan Jet Tempur Siluman F-35 AS Lebih Unggul dari Su-57 Rusia dan J-20 China
Rabu, 27 Oktober 2021 - 04:38 WIB
Outlet media milik negara China, Global Times, sebelumnya mengutip Wang Haitao, wakil perancang pesawat J-20, yang mengatakan bahwa setiap tingkat permintaan dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dapat dipenuhi oleh industri penerbangan China.
Demikian pula, Rusia yang baru menerima 12 unit jet tempur siluman Su-57 hingga saat ini. Namun, konglomerat pertahanan negara Rostec mengeklaim bahwa produksi bergerak maju.
Menurut laporan media Rusia, militer Moskow telah memesan 76 unit jet tempur Su-57. Mengingat angka-angka tersebut, sangat jelas bahwa jet tempur siluman F-35 melebihi jumlah jet tempur Su-57 Rusia dan J-20 China.
Gedung Putih sendiri telah didesak oleh sekelompok anggota parlemen bipartisan untuk mendanai program F-35 Lightning II di tahun-tahun mendatang. Namun, komite Senat menyuarakan keprihatinan mengenai berbagai tantangan pemeliharaan yang dihadapi jet tempur siluman canggih ini.
Ia juga mempertanyakan perlunya membeli lebih banyak jet tempur F-35 saat ini. Dalam sebuah surat kepada Presiden Joe Biden pada 20 Oktober 2021, 89 anggota parlemen, termasuk Marc Veasey dan Mike Turner mengatakan bahwa Amerika Serikat perlu terus berinvestasi dalam F-35 di Tahun Anggaran 2023 Departemen Pertahanan.
“Pentagon perlu membeli setidaknya 100 unit F-35 untuk militer AS setiap tahun, berinvestasi dalam kemampuan canggih untuk tetap berada di depan ancaman dari musuh dan menyediakan dana yang cukup untuk mempertahankan pesawat selama beberapa dekade”, tulis para anggota parlemen dalam suratnya, meskipun mereka tidak menentukan tingkat pendanaan yang tepat.
“Sangat mengecewakan bahwa tahun demi tahun Departemen Pertahanan terus melanjutkan investasi produksi F-35, menunda pendanaan kesiapan yang dibutuhkan, dan mengurangi kemampuan canggih untuk armada kritis ini," lanjut surat mereka, seperti dikutip dari EurAsian Times, Rabu (27/10/2021).
“Seperti yang Anda ketahui, musuh kita terus memajukan sistem rudal permukaan-ke-udara dan mengembangkan pesawat tempur siluman mereka sendiri dengan kecepatan yang menakjubkan”.
Mereka menggambarkan situasi ini sebagai "sangat memprihatinkan" mengingat usia rata-rata jet tempur Angkatan Udara AS mendekati hampir tiga dekade.
“AS harus memodernisasi inventaris pesawat tempur kami untuk memastikan kami dapat mempertahankan pertahanan nasional yang kuat dan mempertahankan keunggulan untuk melawan ancaman yang berjalan cepat–China," imbuh surat para anggota Parlemen.
Demikian pula, Rusia yang baru menerima 12 unit jet tempur siluman Su-57 hingga saat ini. Namun, konglomerat pertahanan negara Rostec mengeklaim bahwa produksi bergerak maju.
Menurut laporan media Rusia, militer Moskow telah memesan 76 unit jet tempur Su-57. Mengingat angka-angka tersebut, sangat jelas bahwa jet tempur siluman F-35 melebihi jumlah jet tempur Su-57 Rusia dan J-20 China.
Gedung Putih sendiri telah didesak oleh sekelompok anggota parlemen bipartisan untuk mendanai program F-35 Lightning II di tahun-tahun mendatang. Namun, komite Senat menyuarakan keprihatinan mengenai berbagai tantangan pemeliharaan yang dihadapi jet tempur siluman canggih ini.
Ia juga mempertanyakan perlunya membeli lebih banyak jet tempur F-35 saat ini. Dalam sebuah surat kepada Presiden Joe Biden pada 20 Oktober 2021, 89 anggota parlemen, termasuk Marc Veasey dan Mike Turner mengatakan bahwa Amerika Serikat perlu terus berinvestasi dalam F-35 di Tahun Anggaran 2023 Departemen Pertahanan.
“Pentagon perlu membeli setidaknya 100 unit F-35 untuk militer AS setiap tahun, berinvestasi dalam kemampuan canggih untuk tetap berada di depan ancaman dari musuh dan menyediakan dana yang cukup untuk mempertahankan pesawat selama beberapa dekade”, tulis para anggota parlemen dalam suratnya, meskipun mereka tidak menentukan tingkat pendanaan yang tepat.
“Sangat mengecewakan bahwa tahun demi tahun Departemen Pertahanan terus melanjutkan investasi produksi F-35, menunda pendanaan kesiapan yang dibutuhkan, dan mengurangi kemampuan canggih untuk armada kritis ini," lanjut surat mereka, seperti dikutip dari EurAsian Times, Rabu (27/10/2021).
“Seperti yang Anda ketahui, musuh kita terus memajukan sistem rudal permukaan-ke-udara dan mengembangkan pesawat tempur siluman mereka sendiri dengan kecepatan yang menakjubkan”.
Mereka menggambarkan situasi ini sebagai "sangat memprihatinkan" mengingat usia rata-rata jet tempur Angkatan Udara AS mendekati hampir tiga dekade.
“AS harus memodernisasi inventaris pesawat tempur kami untuk memastikan kami dapat mempertahankan pertahanan nasional yang kuat dan mempertahankan keunggulan untuk melawan ancaman yang berjalan cepat–China," imbuh surat para anggota Parlemen.
Lihat Juga :
tulis komentar anda