Alasan Jet Tempur Siluman F-35 AS Lebih Unggul dari Su-57 Rusia dan J-20 China
Rabu, 27 Oktober 2021 - 04:38 WIB
WASHINGTON - Empat jet tempur siluman; F-35 Ligtning II Amerika Serikat (AS), F-22 Raptor AS, Su-57 Felon Rusia dan J-20 Might Dragon China terus bersaingmenjadi pesawat tercanggih di dunia. Namun, ada perkembangan terbaru yang menjadikan F-35 dianggap lebih unggul dari para rivalnya.
Salah satu perkembangan itu adalah jet tempur siluman F-35 buatan Lokcheed Martin menjadi pesawat generasi kelima pertama yang mampu melakukan serangan nuklir.
Pada 21 September 2021, dua jet tempur F-35A Angkatan Udara AS dilengkapi dengan versi tiruan bom gravitasi nuklir B61-12 untuk melakukan uji terbang terakhir sebagai bagian dari demonstrasi sistem senjata lengkap jet tempur.
“Tes ini sekarang telah membuat F-35A Lightning II berkembang dari F-35A yang mewakili operasional menjadi aset uji B61-12 yang paling representatif," kata Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan.
Pesawat tempur siluman ini terlibat dalam latihan untuk menjatuhkan B61-12 Joint Test Assemblies (JTA) yang tidak berhulu ledak.
Letnan Kolonel Daniel Jackson, kepala divisi Strategic Deterrence and Nuclear Integration di Markas Besar Komando Tempur Udara (ACC), mengatakan: "Menambahkan 'kemampuan nuklir' ke pesawat tempur generasi ke-5 yang telah membawa beberapa kemampuan tingkat konvensional ke meja telah menambahkan implikasi tingkat strategis untuk jet ini”.
Untuk lolos proses sertifikasi nuklir, jet F-35A harus menjalani dua tahap. Setelah menyelesaikan pengujian pertama di pesawat untuk sertifikasi nuklir awal, jet tempur perlu melakukan latihan uji terbang kelulusan untuk lulus sertifikasi desain nuklir.
Data yang diperoleh dari tes ini kemudian dievaluasi oleh Departemen Pertahanan dan Departemen Energi untuk memeriksa apakah F-35A dan bom B61-12 JTA melakukan peran mereka dengan benar selama dua tes.
Salah satu perkembangan itu adalah jet tempur siluman F-35 buatan Lokcheed Martin menjadi pesawat generasi kelima pertama yang mampu melakukan serangan nuklir.
Pada 21 September 2021, dua jet tempur F-35A Angkatan Udara AS dilengkapi dengan versi tiruan bom gravitasi nuklir B61-12 untuk melakukan uji terbang terakhir sebagai bagian dari demonstrasi sistem senjata lengkap jet tempur.
“Tes ini sekarang telah membuat F-35A Lightning II berkembang dari F-35A yang mewakili operasional menjadi aset uji B61-12 yang paling representatif," kata Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan.
Pesawat tempur siluman ini terlibat dalam latihan untuk menjatuhkan B61-12 Joint Test Assemblies (JTA) yang tidak berhulu ledak.
Letnan Kolonel Daniel Jackson, kepala divisi Strategic Deterrence and Nuclear Integration di Markas Besar Komando Tempur Udara (ACC), mengatakan: "Menambahkan 'kemampuan nuklir' ke pesawat tempur generasi ke-5 yang telah membawa beberapa kemampuan tingkat konvensional ke meja telah menambahkan implikasi tingkat strategis untuk jet ini”.
Untuk lolos proses sertifikasi nuklir, jet F-35A harus menjalani dua tahap. Setelah menyelesaikan pengujian pertama di pesawat untuk sertifikasi nuklir awal, jet tempur perlu melakukan latihan uji terbang kelulusan untuk lulus sertifikasi desain nuklir.
Data yang diperoleh dari tes ini kemudian dievaluasi oleh Departemen Pertahanan dan Departemen Energi untuk memeriksa apakah F-35A dan bom B61-12 JTA melakukan peran mereka dengan benar selama dua tes.
Lihat Juga :
tulis komentar anda