Perkembangan Teknologi AI China Bikin Ciut Pusat Kontra Intelijen AS

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 07:20 WIB
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelegence (AI) China cukup membuat khawatir pusat kontra intelijen AS. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Para pejabat Amerika Serikat (AS) khawatir dengan kemajuan China dalam kecerdasan buatan (AI) dan teknologi lainnya. Mereka menilai, hal ini dapat memberi China keunggulan militer dan perawatan kesehatan.

Penjabat Direktur Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional Michael Orlando mengatakan bahwa AS tidak boleh kalah dari China di beberapa bidang utama, seperti kecerdasan buatan, komputasi kuantum, bioteknologi, semikonduktor, dan sistem otonom.

Badan itu memberikan pengarahan yang jarang terjadi pada hari Kamis, memperingatkan para eksekutif bisnis, akademisi, dan pejabat pemerintah tentang risiko menerima keahlian dan investasi China.

Badan-badan keamanan nasional membuat dorongan agresif terhadap China di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, sambil secara bersamaan berusaha meredakan ketegangan dengan negara itu dan mencari titik temu dalam isu-isu sosial perdagangan dan perdagangan iklim.





Pusat kontra intelijen berusaha mendorong upaya untuk mengendalikan hak milik intelektual dan menerapkan langkah-langkah keamanan dan tidak bermaksud memberi tahu pejabat untuk menolak investasi China.

Beijing telah berulang kali menuduh Washington menyebarkan ketakutan tentang niatnya dan menyerang intelijen AS untuk penilaiannya terhadap China, termasuk tuduhan bahwa para pemimpin China telah menyembunyikan informasi penting tentang pandemi virus Corona.

Di bawah Presiden Xi Jinping, pemerintah China telah menyatakan tujuannya untuk menciptakan teknologi yang menguntungkan dalam robotika dan bidang lain dalam rencana yang dikenal sebagai "Made in China 2025."

Departemen Kehakiman AS dalam beberapa tahun terakhir telah meletakkan beberapa dakwaan yang menuduh China melakukan pencurian informasi sensitif AS, termasuk penelitian vaksin dan teknologi kendaraan otonom.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More