Libido Terlalu Tinggi, Mantan Raja Juan Carlos Disuntik Hormon Wanita oleh Badan Intelijen Spanyol
Jum'at, 22 Oktober 2021 - 21:15 WIB
MADRID - Mantan komisaris kepolisian Spanyol Jose Manuel Villarejo mengungkapkan Raja Juan Carlos rutin disuntik hormon oleh badan intelijen Spanyol untuk menurunkan libidonya yang kelewat tinggi.
Pejabat Spanyol itu mengaku tahu tentang suntikan tersebut dari mantan wanita simpanan Juan Carlos.
“Dinas rahasia Spanyol telah menggunakan suntikan hormon wanita untuk mengekang libido yang mengamuk dari Juan Carlos, mantan Raja Spanyol yang diasingkan yang turun tahta pada 2014,” ungkap laporan The Times, dilansir Sputnik pada Jumat (22/10/2021).
Menurut surat kabar itu, pengungkapan ini dibuat selama dengar pendapat parlemen oleh Jose Manuel Villarejo yang sekarang diadili karena "pemerasan dan korupsi yang terhubung ke jaringan elit politik dan bisnis negara".
“Pusat Intelijen Nasional Spanyol Villarejo mengklaim, menyuntikkan Juan Carlos dengan hormon wanita dan penghambat testosteron untuk menurunkan libidonya karena dipahami bahwa itu adalah masalah bagi negara bahwa dia adalah orang yang sangat bersemangat," ungkap laporan The Times.
Mantan komisaris kepolisian itu juga bersikeras bahwa dia tidak terlibat dalam pemberian hormon kepada raja.
Pejabat Spanyol itu mengaku tahu tentang suntikan tersebut dari mantan wanita simpanan Juan Carlos.
“Dinas rahasia Spanyol telah menggunakan suntikan hormon wanita untuk mengekang libido yang mengamuk dari Juan Carlos, mantan Raja Spanyol yang diasingkan yang turun tahta pada 2014,” ungkap laporan The Times, dilansir Sputnik pada Jumat (22/10/2021).
Menurut surat kabar itu, pengungkapan ini dibuat selama dengar pendapat parlemen oleh Jose Manuel Villarejo yang sekarang diadili karena "pemerasan dan korupsi yang terhubung ke jaringan elit politik dan bisnis negara".
“Pusat Intelijen Nasional Spanyol Villarejo mengklaim, menyuntikkan Juan Carlos dengan hormon wanita dan penghambat testosteron untuk menurunkan libidonya karena dipahami bahwa itu adalah masalah bagi negara bahwa dia adalah orang yang sangat bersemangat," ungkap laporan The Times.
Mantan komisaris kepolisian itu juga bersikeras bahwa dia tidak terlibat dalam pemberian hormon kepada raja.
tulis komentar anda