Putin Tolak Perubahan Hak Veto Dewan Keamanan PBB, Alasannya Bikin Kaget
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menolak usulan Turki untuk menghapus hak veto anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Putin menganggap usul itu akan mengubah PBB jadi Liga Bangsa-Bangsa yang lain.
“Jika kita menghapus hak veto anggota tetap, PBB akan mati pada hari yang sama, itu akan berubah menjadi Liga Bangsa-Bangsa. Itu hanya akan menjadi platform diskusi, Klub Valdai 2.0,” ujar Putin pada pertemuan tahunan Klub Diskusi Valdai di Sochi, Rusia, pada Kamis (21/10/2021).
Pernyataan Putin muncul sebagai tanggapan atas komentar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Angola pada Senin.
Pada tur Afrika, pemimpin Turki itu berpendapat “dunia lebih besar daripada lima”, mengacu pada jumlah anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memegang hak veto.
“Nasib umat manusia tidak boleh diserahkan kepada belas kasihan segelintir negara yang memenangkan Perang Dunia II,” papar Erdogan kepada anggota parlemen di Luanda.
Hanya tiga pekan sebelumnya, Putin dan Erdogan tersenyum lebar di Sochi, saat mereka bertemu membahas perdagangan dan keamanan. Pemimpin Turki menyebut pertemuan itu “berbuah” sementara presiden Rusia mengatakan Ankara dan Moskow “bekerja sama dengan cukup sukses di panggung internasional.” Namun, kedua presiden mengakhiri pertemuan mereka tanpa konferensi pers bersama.
Pernyataan Erdogan bertentangan dengan komitmen pemerintah Rusia untuk tidak mengizinkan revisi apapun dari hasil perang, yang telah menyebabkan bentrokan politik dan diplomatik dengan Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Putin mengambil bagian dalam sesi pleno Pertemuan Tahunan ke-18 Klub Diskusi Valdai. Topik utama pertemuan tahun ini adalah 'Perombakan Global di Abad 21: Individu, Nilai-nilai, dan Negara'.
“Jika kita menghapus hak veto anggota tetap, PBB akan mati pada hari yang sama, itu akan berubah menjadi Liga Bangsa-Bangsa. Itu hanya akan menjadi platform diskusi, Klub Valdai 2.0,” ujar Putin pada pertemuan tahunan Klub Diskusi Valdai di Sochi, Rusia, pada Kamis (21/10/2021).
Pernyataan Putin muncul sebagai tanggapan atas komentar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Angola pada Senin.
Pada tur Afrika, pemimpin Turki itu berpendapat “dunia lebih besar daripada lima”, mengacu pada jumlah anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memegang hak veto.
“Nasib umat manusia tidak boleh diserahkan kepada belas kasihan segelintir negara yang memenangkan Perang Dunia II,” papar Erdogan kepada anggota parlemen di Luanda.
Hanya tiga pekan sebelumnya, Putin dan Erdogan tersenyum lebar di Sochi, saat mereka bertemu membahas perdagangan dan keamanan. Pemimpin Turki menyebut pertemuan itu “berbuah” sementara presiden Rusia mengatakan Ankara dan Moskow “bekerja sama dengan cukup sukses di panggung internasional.” Namun, kedua presiden mengakhiri pertemuan mereka tanpa konferensi pers bersama.
Pernyataan Erdogan bertentangan dengan komitmen pemerintah Rusia untuk tidak mengizinkan revisi apapun dari hasil perang, yang telah menyebabkan bentrokan politik dan diplomatik dengan Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Putin mengambil bagian dalam sesi pleno Pertemuan Tahunan ke-18 Klub Diskusi Valdai. Topik utama pertemuan tahun ini adalah 'Perombakan Global di Abad 21: Individu, Nilai-nilai, dan Negara'.
(sya)