China kepada AS: Menjauh dari Laut China Selatan
Kamis, 21 Oktober 2021 - 03:08 WIB
BEIJING - China menyerukan kepada Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri operasi militer di Laut China Selatan . China juga menuduh AS kurang transparan dan membuat waswas negara-negara regional
Itu dilakukan setelah sebuah kapal selam AS menabrak objek misterius di wilayah perairan yang diperebutkan itu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Ta Kefei mengatakan Washington telah mengambil pendekatan rahasia untuk menangani insiden yang melibatkan kapal selam USS Connecticut yang bertabrakan dengan objek bawah air misterius pada 2 Oktober.
Armada Pasifik AS sebelumnya telah mengkonfirmasi insiden itu melalui sebuah pernyataan enam hari kemudian, mengatakan tidak ada pelaut yang terluka parah dan kapal itu sedang menuju perbaikan di Guam. Tan menyebut pemberitahuan itu singkat dan ambisius, serta membutuhkan klarifikasi lebih lanjut.
"Militer Amerika Serikat telah sering mengirim platform senjata canggih seperti kapal induk, pembom strategis, dan kapal selam nuklir untuk melenturkan ototnya dan menimbulkan masalah di Laut China Selatan dengan dalih kebebasan navigasi dan penerbangan," kata Tan dalam pernyataannya yang dimuat situs Kementerian Pertahanan China.
"Ini adalah akar penyebab insiden ini," tambahnya.
"Tindakan Amerika Serikat yang disebutkan di atas pasti akan memengaruhi keselamatan navigasi, menyebabkan kekhawatiran dan keresahan serius di antara negara-negara pesisir Laut China Selatan," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (21/10/2021).
Ia pun menyerukan agar AS menghentikan pengintaian dan operasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan.
"Amerika Serikat harus menghentikan pengintaian jarak dekat di laut dan langit di dekat pulau-pulau dan terumbu karang China di Laut China Selatan, mengakhiri pengerahan militernya terhadap China serta apa yang disebut 'operasi kebebasan navigasi' di Laut Cina Selatan," serunya.
Armada Pasifik AS belum mengungkapkan di mana tabrakan USS Connecticut terjadi. Pernyataan yang dikeluarkan hanya mencatat di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik.
Meski begitu, sebuah laporan Institut Angkatan Laut AS mengatakan insiden itu terjadi di Laut China Selatan, yang mengakibatkan 11 orang di dalam kapal selam bertenaga nuklir itu cedera. Angkatan Laut AS mengatakan insiden itu sedang diselidiki.
Bagaimanapun, tanggal peristiwa yang dikonfirmasi, menunjukkan bahwa kapal selam itu berada di wilayah tersebut bersamaan dengan tiga kelompok kapal induk, yang dipimpin oleh AS, melakukan latihan 17 kapal perang di Pasifik Barat. China meresponsnya dengan mengirim 150 pesawat militer dalam lima hari ke wilayah udara internasional di barat daya Taiwan untuk latihannya sendiri yang ditujukan ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
China telah memanfaatkan kecelakaan itu untuk memperbarui seruan agar pasukan AS menjauh dari kawasan itu, di mana para analis mengatakan militer China ingin memperluas dan mengerahkan dominasinya sendiri.
Itu dilakukan setelah sebuah kapal selam AS menabrak objek misterius di wilayah perairan yang diperebutkan itu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Ta Kefei mengatakan Washington telah mengambil pendekatan rahasia untuk menangani insiden yang melibatkan kapal selam USS Connecticut yang bertabrakan dengan objek bawah air misterius pada 2 Oktober.
Armada Pasifik AS sebelumnya telah mengkonfirmasi insiden itu melalui sebuah pernyataan enam hari kemudian, mengatakan tidak ada pelaut yang terluka parah dan kapal itu sedang menuju perbaikan di Guam. Tan menyebut pemberitahuan itu singkat dan ambisius, serta membutuhkan klarifikasi lebih lanjut.
Baca Juga
"Militer Amerika Serikat telah sering mengirim platform senjata canggih seperti kapal induk, pembom strategis, dan kapal selam nuklir untuk melenturkan ototnya dan menimbulkan masalah di Laut China Selatan dengan dalih kebebasan navigasi dan penerbangan," kata Tan dalam pernyataannya yang dimuat situs Kementerian Pertahanan China.
"Ini adalah akar penyebab insiden ini," tambahnya.
"Tindakan Amerika Serikat yang disebutkan di atas pasti akan memengaruhi keselamatan navigasi, menyebabkan kekhawatiran dan keresahan serius di antara negara-negara pesisir Laut China Selatan," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (21/10/2021).
Ia pun menyerukan agar AS menghentikan pengintaian dan operasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan.
"Amerika Serikat harus menghentikan pengintaian jarak dekat di laut dan langit di dekat pulau-pulau dan terumbu karang China di Laut China Selatan, mengakhiri pengerahan militernya terhadap China serta apa yang disebut 'operasi kebebasan navigasi' di Laut Cina Selatan," serunya.
Armada Pasifik AS belum mengungkapkan di mana tabrakan USS Connecticut terjadi. Pernyataan yang dikeluarkan hanya mencatat di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik.
Baca Juga
Meski begitu, sebuah laporan Institut Angkatan Laut AS mengatakan insiden itu terjadi di Laut China Selatan, yang mengakibatkan 11 orang di dalam kapal selam bertenaga nuklir itu cedera. Angkatan Laut AS mengatakan insiden itu sedang diselidiki.
Bagaimanapun, tanggal peristiwa yang dikonfirmasi, menunjukkan bahwa kapal selam itu berada di wilayah tersebut bersamaan dengan tiga kelompok kapal induk, yang dipimpin oleh AS, melakukan latihan 17 kapal perang di Pasifik Barat. China meresponsnya dengan mengirim 150 pesawat militer dalam lima hari ke wilayah udara internasional di barat daya Taiwan untuk latihannya sendiri yang ditujukan ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
China telah memanfaatkan kecelakaan itu untuk memperbarui seruan agar pasukan AS menjauh dari kawasan itu, di mana para analis mengatakan militer China ingin memperluas dan mengerahkan dominasinya sendiri.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda