Ancang-ancang Serang Iran, Israel Anggarkan Rp21,8 Triliun
Selasa, 19 Oktober 2021 - 13:32 WIB
Menurut laporan Channel12, tes bom GBU-72 Advanced 5K Penetrator oleh AS didasarkan pada pengalaman yang diperoleh Israel dalam mengebom jaringan terowongan bawah tanah Hamas di Gaza selama perang Mei lalu.
AS berusaha untuk memperingatkan Iran agar tidak menjauh dari negosiasi di Wina yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Iran meninggalkan pembicaraan tidak langsung dengan AS Juni lalu, dan yang terpilih sebagai presiden baru Iran adalah ulama ultrakonservatif Ebrahim Raisi—yang telah berbicara menentang JCPOA untuk sementara.
Bulan lalu, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Aviv Kohavi mengatakan kepada situs berita Walla bahwa Israel telah "sangat mempercepat" persiapan untuk tindakan terhadap program nuklir Iran.
"Sebagian besar peningkatan anggaran pertahanan, seperti yang baru-baru ini disepakati, dimaksudkan untuk tujuan ini. Ini adalah pekerjaan yang sangat rumit, dengan lebih banyak intelijen, lebih banyak kemampuan operasional, lebih banyak persenjataan. Kami sedang mengerjakan semua hal ini," kata Kohavi.
Kohavi telah secara terbuka menyatakan pada bulan Januari lalu bahwa IDF sedang mempersiapkan "rencana operasional" baru untuk serangan militer yang kuat. Pada bulan Agustus, dia mengatakan bahwa kemajuan program nuklir Iran telah mendorong IDF untuk mempercepat rencana operasionalnya.
AS berusaha untuk memperingatkan Iran agar tidak menjauh dari negosiasi di Wina yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Iran meninggalkan pembicaraan tidak langsung dengan AS Juni lalu, dan yang terpilih sebagai presiden baru Iran adalah ulama ultrakonservatif Ebrahim Raisi—yang telah berbicara menentang JCPOA untuk sementara.
Bulan lalu, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Aviv Kohavi mengatakan kepada situs berita Walla bahwa Israel telah "sangat mempercepat" persiapan untuk tindakan terhadap program nuklir Iran.
"Sebagian besar peningkatan anggaran pertahanan, seperti yang baru-baru ini disepakati, dimaksudkan untuk tujuan ini. Ini adalah pekerjaan yang sangat rumit, dengan lebih banyak intelijen, lebih banyak kemampuan operasional, lebih banyak persenjataan. Kami sedang mengerjakan semua hal ini," kata Kohavi.
Kohavi telah secara terbuka menyatakan pada bulan Januari lalu bahwa IDF sedang mempersiapkan "rencana operasional" baru untuk serangan militer yang kuat. Pada bulan Agustus, dia mengatakan bahwa kemajuan program nuklir Iran telah mendorong IDF untuk mempercepat rencana operasionalnya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda