Video Seks Hebohkan Ujian Online Sekolah di Malaysia

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 21:43 WIB
Ujian online sebuah sekolah menengah di Malaysia diganggu dengan munculnya video seks. Foto/Free Malaysia Today
KUALA LUMPUR - Sebuah video seks tiba-tiba muncul selama ujian online di sebuah sekolah menengah di Malaysia baru-baru ini. Parlemen setempat menuntut Kementerian Pendidikan untuk menyelidiki insiden tersebut.

Video itu muncul di layar para pelajar Form 2 atau setingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kuala Lumpur saat mereka berpartisipasi dalam ujian desain dan teknologi (RBT).

Anggota Parlemen Kulai, Teo Nie Ching, mendesak Kementerian Pendidikan (MoE) untuk menyelidiki sepenuhnya insiden yang mengganggu itu.



Teo, yang merupakan mantan wakil menteri pendidikan, juga mendesak Kementerian Pendidikan untuk menjaga jalur komunikasi dalam penyelidikan terbuka dengan orang tua dari anak-anak yang terlibat dan publik, dan mengambil langkah proaktif untuk memastikan bahwa kelas online tetap menjadi platform yang aman bagi siswa untuk belajar.

“Saya terkejut dengan pengalaman yang dibagikan oleh siswa Form 2 di sekolah menengah di Kuala Lumpur ketika video eksplisit mulai diputar di layar mereka saat berpartisipasi dalam ujian desain dan teknologi (RBT) yang dilakukan melalui platform konferensi video Google Meet," katanya, seperti dikutip Malay Mail, Sabtu (16/10/2021).

“Kami dibuat memahami bahwa guru yang bertanggung jawab segera memerintahkan siswa untuk keluar dari kelas virtual, dan melakukan ujian secara online,” lanjut dia dalam sebuah pernyataan.

Anggota Parlemen dari Partai Aksi Demokrasi (DAP) itu mencatat bahwa sumber video tidak diketahui. Namun, dia mengatakan orang tua yang mengawasi anak-anak yang mengikuti ujian percaya bahwa itu diputar oleh seseorang dengan akses host.

Dia mendesak Kementerian Pendidikan untuk menangani masalah ini dengan serius dan menangani masalah ini secara profesional.

“Hampir dua tahun setelah pandemi dan mengadakan kelas online, kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi sama sekali," ujarnya.

“Faktanya, menyangkut anak-anak, konten apa pun yang dibagikan harus disaring dengan hati-hati agar pikiran yang mudah terpengaruh tidak terganggu secara tidak perlu,” katanya.

Dia mengatakan bahwa berbagi video eksplisit dengan anak-anak adalah pelanggaran di bawah Undang-Undang Pelanggaran Seksual Terhadap Anak 2017, dan bahwa pemerintah tidak dapat meremehkan beratnya masalah ini.

“Kami telah dibuat untuk memahami bahwa insiden tersebut dapat disebabkan oleh orang luar yang memperoleh tautan rapat dan oleh karena itu mengakses kelas untuk membagikan konten yang tidak pantas," ujarnya.

“Kementerian Pendidikan harus menggunakan semua sumber daya dan keahlian yang diperlukan dalam kementerian untuk memastikan keamanan siswa di kelas online dan untuk bekerja pada metode yang dapat memastikan konten yang dibagikan di platform Google Meet aman serta untuk mengembangkan SOP atau pedoman yang akan membantu melindungi platform online agar tidak dibajak atau diretas,” katanya.

Beberapa kantor berita melaporkan insiden itu terjadi kemarin di sebuah sekolah menengah yang tidak disebutkan namanya di Kuala Lumpur.

Menurut laporan media lokal, video seksual mulai diputar di layar pada awal ujian.

Pelajaran dan ujian online masih berlangsung untuk siswa sekolah menengah pertama secara nasional hingga akhir bulan ini karena pandemi COVID-19.

Pemerintah telah mempercepat vaksinasi untuk remaja antara 12 dan 17 tahun sehingga mereka dapat kembali ke kampus untuk belajar secara langsung.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More