Guru Dipecat Gara-gara Punya Blog Seks, Parlemen Rusia Lakukan Penyelidikan
Jum'at, 15 Oktober 2021 - 20:15 WIB
MOSKOW - Parlemen Rusia akan membuka penyelidikan atas kasus pemecatan terhadap seorang guru di Saint Petersburg karena mengelola blog yang membahas masalah hubungan dan kesehatan seksual.
Ketua parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin, memerintahkan penyelidikan atas kasus guru biologi Olga Shchegoleva, yang dipaksa mengundurkan diri minggu lalu. Volodin menginstruksikan ketua Komite Pendidikan parlemen untuk melihat situasi dan kemudian melaporkannya kembali.
Shchegoleva memulai blog Instagram 'Body Language' pada Februari tahun lalu, dan sejak itu membuat serangkaian postingan yang berhubungan dengan masalah seperti menstruasi, penyakit menular seksual, dan pornografi. Di situs webnya, ia mengatakan terinspirasi untuk memulai proyek tersebut setelah bertemu dengan orang tua yang malu untuk berbicata tentang kesehatan seksual dengan anak-anaknya.
“Idenya adalah untuk mengajari orang tua cara membangun dialog berbasis kepercayaan dan menyampaikan informasi yang benar,” tulisnya, dan mengklaim bahwa orang dewasa yang memahami seks membantu mencegah kekerasan seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (15/10/2021).
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Fontanka St.Petersburg yang diterbitkan minggu lalu, dia membantah tuduhan bahwa dia telah mempromosikan materi yang 'tidak pantas' kepada anak di bawah umur. Ia mengatakan bahwa akun tersebut terdaftar sebagai 18+ saja.
“Saya telah melakukan semua yang diwajibkan oleh hukum untuk melindungi anak-anak dari informasi yang berpotensi traumatis,” sang pendidik bersikeras.
“Menggunakan setiap alat yang ditawarkan Instagram kepada saya,” tegasnya
Shchegoleva mengatakan dia dipaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya di Konservatorium Rimsky-Korsakov, sebuah sekolah musik untuk anak-anak berbakat khusus, setelah pihak sekolah memutuskan tidak pantas bagi seorang guru untuk terlibat dalam kegiatan semacam itu.
Menurutnya, administrator sekolah menyuruhnya untuk menghapus blognya atau menghadapi pemecatan, dan dia diberitahu untuk menyerahkan pemberitahuannya ketika dia menolak. Pihak sekolah mengkonfirmasi Shchegoleva telah meninggalkan jabatannya, tetapi menegaskan keputusan itu dibuat atas kehendaknya sendiri.
Ketua parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin, memerintahkan penyelidikan atas kasus guru biologi Olga Shchegoleva, yang dipaksa mengundurkan diri minggu lalu. Volodin menginstruksikan ketua Komite Pendidikan parlemen untuk melihat situasi dan kemudian melaporkannya kembali.
Shchegoleva memulai blog Instagram 'Body Language' pada Februari tahun lalu, dan sejak itu membuat serangkaian postingan yang berhubungan dengan masalah seperti menstruasi, penyakit menular seksual, dan pornografi. Di situs webnya, ia mengatakan terinspirasi untuk memulai proyek tersebut setelah bertemu dengan orang tua yang malu untuk berbicata tentang kesehatan seksual dengan anak-anaknya.
“Idenya adalah untuk mengajari orang tua cara membangun dialog berbasis kepercayaan dan menyampaikan informasi yang benar,” tulisnya, dan mengklaim bahwa orang dewasa yang memahami seks membantu mencegah kekerasan seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (15/10/2021).
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Fontanka St.Petersburg yang diterbitkan minggu lalu, dia membantah tuduhan bahwa dia telah mempromosikan materi yang 'tidak pantas' kepada anak di bawah umur. Ia mengatakan bahwa akun tersebut terdaftar sebagai 18+ saja.
“Saya telah melakukan semua yang diwajibkan oleh hukum untuk melindungi anak-anak dari informasi yang berpotensi traumatis,” sang pendidik bersikeras.
“Menggunakan setiap alat yang ditawarkan Instagram kepada saya,” tegasnya
Shchegoleva mengatakan dia dipaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya di Konservatorium Rimsky-Korsakov, sebuah sekolah musik untuk anak-anak berbakat khusus, setelah pihak sekolah memutuskan tidak pantas bagi seorang guru untuk terlibat dalam kegiatan semacam itu.
Menurutnya, administrator sekolah menyuruhnya untuk menghapus blognya atau menghadapi pemecatan, dan dia diberitahu untuk menyerahkan pemberitahuannya ketika dia menolak. Pihak sekolah mengkonfirmasi Shchegoleva telah meninggalkan jabatannya, tetapi menegaskan keputusan itu dibuat atas kehendaknya sendiri.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda