4 Mata-mata Berkedok PSK, Dunia Telik Sandi dalam Balutan Seksualitas
Kamis, 14 Oktober 2021 - 05:30 WIB
Dia menjadi agen rahasia di bawah Kapten Georges Ladoux dan menjadi simpanan Atase Angkatan Laut Jerman di Madrid yang merupakan bagian dari tugasnya. Dia kemudian menerbit buku My Life as a Spy in The French Service. Buku tersebut laris di pasaran.
Ketika Marthe menjadi seorang politisi, dia berencana untuk menutup sejumlah bordil. Akhirnya pada 1945, kantor pendaftaran prostitusi dihancurkan dan sejumlah rumah pelacuran ditutup.
4. La Paiva
Perempuan dengan nama asli Esther Pauline Lachmann lahir di Rusia pada 1918. Dia terlahir dari pasangan berdarah Yahudi asal Polandia dan Jerman.
Masa mudanya jauh dari bahagia. Ketika berumur 17 tahun, dia menikah dengan seorang penjahit yang menderita TBC. Dari hasil pernikahannya, mereka dikarunia seorang anak laki-laki. Mempunyai suami dan anak juga membuatnya tidak bahagia.
Akhirnya dia pergi meninggalkan sang suami dan anak. Dia berpergian ke berbagai negara, Prancis menjadi tempat terakhirnya. Karena tidak mempunyai pengetahuan dan materi, dia pun terjebak di lingkaran prostitusi menjadi PSK.
Esther kemudian pergi ke London dengan misi mencari suami yang kaya. Di London, dan berhasil memikat seorang bangsawan asal Portugis, Albino Francesco Araujo de Paiva. Namun setelah mendapat kekayaan suaminya itu, dia mencampakkannya.
Dia kemudian kembali menjadi seorang PSK. Kali ini bukan PSK biasa. Dengan statusnya sebagai ningrat menjadi modal untuk memikat pelanggannya. Pada 1871, dia menjadi agen mata-mata Jerman.
tulis komentar anda