4 Mata-mata Berkedok PSK, Dunia Telik Sandi dalam Balutan Seksualitas

Kamis, 14 Oktober 2021 - 05:30 WIB
(kiri ke kanan) Aliia Roza, Mata Hari, Marthe Richard. Foto/youtube/pinterest/wikipedia
MOSKOW - Sejumlah negara kerap menggunakan wanita untuk mematai-matai pihak lawan. Wanita-wanita tersebut menyamar sebagai pekerja seks komersial (PSK) agar bisa menembus pertahanan lawan.

Beberapa ada juga wanita-wanita yang memang sudah berprofesi sebagai PSK yang kemudian direkrut untuk “mengintip”pertahanan lawan. Mereka yang paling tersohor antara lain:

1. Aliia Roza



Aliia Roza merupakan anak dari seorang jenderal militer berpangkat tinggi yang menjadi mata-mata dengan menyamar sebagai pekerja seks komersial (PSK).



Terlahir di Rusia dari keluarga militer, seorang ayah dengan jenderal militer berpangkat tinggi, Aliia bergabung dengan tentara. Selama menjadi tentara, dia pernah diperkosa oleh teman satu timnya.

Pada usia 19 tahun, dia ditugaskan untuk dengan berpura-pura menjadi seorang PSK. Aliia ditugaskan untuk merayu ketua geng kriminal pemasok narkoba ke negaranya.

Dia pun jatuh cinta kepada ketua geng kriminal narkoba. Setelah beberapa bulan menyamar, dia ketahuan sebagai mata-mata oleh anak buah gembong narkoba tersebut.

Namun sang gembong narkoba berhasil menyelamatkannya dan membuatnya jatuh hati. Gembong narkoba tersebut tewas ditangan kakak sendirinya karena usai mengetahui adiknya menyelamatkan agen mata-mata.

2. Mata Hari

Mata Hari terlahir dengan nama Margaretha Geertruida Zelle. Dia terlahir dari pasangan pengusaha minyak Belanda yang sukses pada tahun 1876.



Namun kebangkrutan bisnis sang ayah mengubah hidupnya secara drastis. Dia menikah dengan Kapten Rudolf Macleod.

Ketika berada di Jawa, dia belajar tarian Jawa dan menjadi penari elit pada saat itu. Margaretha menjadi mata-mata diawali kepindahannya ke Prancis.

Pada 1905, dia berganti haluan menjadi penari erotis. Profesi ini yang membuatnya dekat dengan sejumlah pejabat. Kemudian dia direkrut untuk menjadi agen spionase oleh dua kubu yang sedang berperang atau bisa disebut mata-mata ganda.

Ketika menjadi penari erotis di Jerman, Mata Hari dikabarkan direkrut untuk menjadi mata-mata oleh agen rahasia Jerman. Dia disebut dengan kode H21 oleh pihak Jerman. Selain menjadi mata-mata Jerman, dia juga direkrut untuk jadi mata-mata Prancis dan dibayar dengan honor 1 juta Frank.

Pekerjaannya dia terima agar dia bisa hidup bersama seorang kekasihnya asal Rusia, Vladmir Masloff. Pada 1916, Mata Hari ditangkap di London dan diinterogasi atas tuduhan telah menjadi agen ganda. Namun dia menolak tuduhan tersebut. Kemudian dia ditangkap oleh Agen Rahasia Prancis. Dia dijatuhi hukuman mati atas perbuatannya.

3. Marthe Richard

Marthe Richard lahir di Prancis, 15 Agustus 1889. Dia mulai menjadi seorang PSK pada 1905. Perannya sebagai mata-mata berawal ketika suaminya meninggal saat Perang Dunia I pada 1916.



Dia menjadi agen rahasia di bawah Kapten Georges Ladoux dan menjadi simpanan Atase Angkatan Laut Jerman di Madrid yang merupakan bagian dari tugasnya. Dia kemudian menerbit buku My Life as a Spy in The French Service. Buku tersebut laris di pasaran.

Ketika Marthe menjadi seorang politisi, dia berencana untuk menutup sejumlah bordil. Akhirnya pada 1945, kantor pendaftaran prostitusi dihancurkan dan sejumlah rumah pelacuran ditutup.

4. La Paiva

Perempuan dengan nama asli Esther Pauline Lachmann lahir di Rusia pada 1918. Dia terlahir dari pasangan berdarah Yahudi asal Polandia dan Jerman.



Masa mudanya jauh dari bahagia. Ketika berumur 17 tahun, dia menikah dengan seorang penjahit yang menderita TBC. Dari hasil pernikahannya, mereka dikarunia seorang anak laki-laki. Mempunyai suami dan anak juga membuatnya tidak bahagia.

Akhirnya dia pergi meninggalkan sang suami dan anak. Dia berpergian ke berbagai negara, Prancis menjadi tempat terakhirnya. Karena tidak mempunyai pengetahuan dan materi, dia pun terjebak di lingkaran prostitusi menjadi PSK.

Esther kemudian pergi ke London dengan misi mencari suami yang kaya. Di London, dan berhasil memikat seorang bangsawan asal Portugis, Albino Francesco Araujo de Paiva. Namun setelah mendapat kekayaan suaminya itu, dia mencampakkannya.

Dia kemudian kembali menjadi seorang PSK. Kali ini bukan PSK biasa. Dengan statusnya sebagai ningrat menjadi modal untuk memikat pelanggannya. Pada 1871, dia menjadi agen mata-mata Jerman.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More