Penasihat Biden: Diplomasi Cara Terbaik Kendalikan Program Nuklir Iran
Rabu, 06 Oktober 2021 - 09:26 WIB
WASHINGTON - Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Jake Sullivan, mengatakan kepada Israel pada Selasa (5/10/2021) bahwa diplomasi adalah cara terbaik mengendalikan program nuklir Iran.
Sullivan juga menegaskan kembali peringatan Biden kepada Teheran bahwa Washington dapat beralih ke opsi lain jika negosiasi gagal.
Sullivan menjamu Penasihat Keamanan Nasional Israel Eyal Hulata untuk pembicaraan yang, menurut seorang pejabat AS, memberi kedua sekutu itu kesempatan berbagi intelijen dan mengembangkan “penilaian dasar” tentang seberapa jauh program nuklir Teheran telah maju.
Sesuai kesepakatan nuklir 2015, Iran mengekang program pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Presiden AS saat itu Donald Trump keluar dari kesepakatan itu pada 2018 dan pemerintah Israel menentang upaya AS menghidupkannya kembali.
“Para pakar AS percaya waktu yang dibutuhkan Iran untuk mencapai breakout nuklir yakni uranium yang cukup diperkaya untuk membangun bom nuklir, telah berubah dari sekitar 12 bulan menjadi periode sekitar beberapa bulan sejak Trump menarik diri dari pakta tersebut,” ungkap pejabat AS mengatakan sebelumnya, berbicara dengan syarat anonim.
Sullivan juga menegaskan kembali peringatan Biden kepada Teheran bahwa Washington dapat beralih ke opsi lain jika negosiasi gagal.
Sullivan menjamu Penasihat Keamanan Nasional Israel Eyal Hulata untuk pembicaraan yang, menurut seorang pejabat AS, memberi kedua sekutu itu kesempatan berbagi intelijen dan mengembangkan “penilaian dasar” tentang seberapa jauh program nuklir Teheran telah maju.
Baca Juga
Sesuai kesepakatan nuklir 2015, Iran mengekang program pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Baca Juga
Presiden AS saat itu Donald Trump keluar dari kesepakatan itu pada 2018 dan pemerintah Israel menentang upaya AS menghidupkannya kembali.
“Para pakar AS percaya waktu yang dibutuhkan Iran untuk mencapai breakout nuklir yakni uranium yang cukup diperkaya untuk membangun bom nuklir, telah berubah dari sekitar 12 bulan menjadi periode sekitar beberapa bulan sejak Trump menarik diri dari pakta tersebut,” ungkap pejabat AS mengatakan sebelumnya, berbicara dengan syarat anonim.
tulis komentar anda