Mossad Culik Jenderal Suriah, Diinterogasi untuk Lacak Lokasi Tentara Israel Ron Arad
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Badan intelijen Israel , Mossad, menculik seorang jenderal militer Suriah bulan lalu dalam operasi untuk menemukan navigator Angkatan Udara Israel yang hilang, Ron Arad.
Laporan itu dirilis Memo pada Selasa (5/10/2021). Menurut surat kabar Arab yang berbasis di London, Rai al-Youm, sang jenderal yang tidak disebutkan namanya itu diculik pasukan Israel.
Sang jenderal kemudian dibawa ke satu negara Afrika, tempat dia diinterogasi dan kemudian dibebaskan.
Dugaan penculikan dan interogasi tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai nasib dan keberadaan navigator Israel, Ron Arad, yang ditangkap kelompok Syiah Lebanon, Amal, pada 16 Oktober 1986 setelah menyelamatkan satu pesawat yang rusak akibat ledakan bom.
Meski pilot pesawat itu selamat, Arad ditahan dan setelah tiga surat dan dua foto darinya dikirim, Israel kehilangan jejaknya, dua tahun kemudian.
Meskipun Israel secara resmi menganggap dia sudah mati, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengungkapkan operasi bulan lalu untuk menemukannya dalam pidatonya di Knesset pada Senin.
Laporan penculikan jenderal Suriah bukanlah upaya pertama Israel untuk menemukan Arad. Sebelumnya, banyak anggota kelompok militan Syiah Lebanon, Hizbullah, ditangkap selama bertahun-tahun dalam upaya serupa untuk mendapatkan informasi.
Hadiah sebesar USD10 juta juga ditawarkan oleh Israel untuk penemuan Arad.
Pada 2014, ada harapan bahwa navigator itu akan ditemukan setelah Israel dan Iran membuat kesepakatan untuk bertukar informasi tentang personel yang hilang dari kedua belah pihak. Namun upaya itu juga terbukti tidak berhasil.
Laporan itu dirilis Memo pada Selasa (5/10/2021). Menurut surat kabar Arab yang berbasis di London, Rai al-Youm, sang jenderal yang tidak disebutkan namanya itu diculik pasukan Israel.
Sang jenderal kemudian dibawa ke satu negara Afrika, tempat dia diinterogasi dan kemudian dibebaskan.
Dugaan penculikan dan interogasi tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai nasib dan keberadaan navigator Israel, Ron Arad, yang ditangkap kelompok Syiah Lebanon, Amal, pada 16 Oktober 1986 setelah menyelamatkan satu pesawat yang rusak akibat ledakan bom.
Meski pilot pesawat itu selamat, Arad ditahan dan setelah tiga surat dan dua foto darinya dikirim, Israel kehilangan jejaknya, dua tahun kemudian.
Meskipun Israel secara resmi menganggap dia sudah mati, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengungkapkan operasi bulan lalu untuk menemukannya dalam pidatonya di Knesset pada Senin.
Laporan penculikan jenderal Suriah bukanlah upaya pertama Israel untuk menemukan Arad. Sebelumnya, banyak anggota kelompok militan Syiah Lebanon, Hizbullah, ditangkap selama bertahun-tahun dalam upaya serupa untuk mendapatkan informasi.
Hadiah sebesar USD10 juta juga ditawarkan oleh Israel untuk penemuan Arad.
Pada 2014, ada harapan bahwa navigator itu akan ditemukan setelah Israel dan Iran membuat kesepakatan untuk bertukar informasi tentang personel yang hilang dari kedua belah pihak. Namun upaya itu juga terbukti tidak berhasil.
(sya)