Jaringan Informan CIA Runtuh, Banyak yang Dibunuh, Ditangkap atau Jadi Agen Ganda
Rabu, 06 Oktober 2021 - 06:21 WIB
Mantan agen lainnya, menurut Times, mengatakan surat itu “menunjukkan” bahwa sementara kehilangan informan dalam satu atau lain cara adalah normal, masalahnya sekarang “lebih mendesak” daripada yang telah diungkapkan secara terbuka ke publik.
“Peringatan tentang jumlah yang meresahkan itu ada di petugas garis depan dan mereka yang terlibat langsung dalam perekrutan informan,” ungkap pernyataan pejabat CIA yang pernah melihat dan membaca surat tersebut.
Mereka yang mengetahui situasi tersebut mengatakan alasan dari pesan luas tersebut adalah untuk “mendorong” para petugas memperketat keamanan dan pengelolaan informan secara individual.
Rekomendasi tersebut antara lain memperketat proses penyaringan informan dan fokus menghindari badan intelijen asing untuk mencegah potensi agen ganda.
Mata-mata yang mendapat catatan peringatan telah dilacak di negara-negara seperti Iran dan China serta mata-mata yang berubah menjadi agen ganda.
Seorang juru bicara CIA menolak berkomentar kepada Times tentang memo itu ketika ditanya tentang hal itu.
Pemindaian biometrik, teknologi pengenalan wajah, kecerdasan buatan, dan alat peretasan yang ditingkatkan semuanya disebut-sebut sebagai tantangan baru bagi CIA untuk diatasi.
Dengan berbagai teknologi itu, CIA bisa lebih mudah melacak pergerakan petugas CIA dan mengungkap identitas sumber mereka.
Para ahli telah lama meminta perhatian pada kekurangan teknologi CIA. John Reidy, mantan kontraktor pemerintah AS itu meminta perhatian pada apa yang dia gambarkan sebagai "kegagalan bencana" dalam laporan tahun 2006.
“Lebih dari 70% dari operasi kita telah dikompromikan,” ujar dia kepada McClatchy pada 2015. Justru CIA memecat Reidy daripada mengatasi masalah tersebut.
“Peringatan tentang jumlah yang meresahkan itu ada di petugas garis depan dan mereka yang terlibat langsung dalam perekrutan informan,” ungkap pernyataan pejabat CIA yang pernah melihat dan membaca surat tersebut.
Mereka yang mengetahui situasi tersebut mengatakan alasan dari pesan luas tersebut adalah untuk “mendorong” para petugas memperketat keamanan dan pengelolaan informan secara individual.
Rekomendasi tersebut antara lain memperketat proses penyaringan informan dan fokus menghindari badan intelijen asing untuk mencegah potensi agen ganda.
Mata-mata yang mendapat catatan peringatan telah dilacak di negara-negara seperti Iran dan China serta mata-mata yang berubah menjadi agen ganda.
Seorang juru bicara CIA menolak berkomentar kepada Times tentang memo itu ketika ditanya tentang hal itu.
Pemindaian biometrik, teknologi pengenalan wajah, kecerdasan buatan, dan alat peretasan yang ditingkatkan semuanya disebut-sebut sebagai tantangan baru bagi CIA untuk diatasi.
Dengan berbagai teknologi itu, CIA bisa lebih mudah melacak pergerakan petugas CIA dan mengungkap identitas sumber mereka.
Para ahli telah lama meminta perhatian pada kekurangan teknologi CIA. John Reidy, mantan kontraktor pemerintah AS itu meminta perhatian pada apa yang dia gambarkan sebagai "kegagalan bencana" dalam laporan tahun 2006.
“Lebih dari 70% dari operasi kita telah dikompromikan,” ujar dia kepada McClatchy pada 2015. Justru CIA memecat Reidy daripada mengatasi masalah tersebut.
tulis komentar anda