Taiwan Diserbu 148 Pesawat dalam 4 Hari: Kami Waspada, China Semakin di Atas
Selasa, 05 Oktober 2021 - 11:54 WIB
TAIPEI - Taiwan ekstra waspada setelah zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ)-nya diserbu 148 pesawat militer China dalam empat hari terakhir.
Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang menggambarkan "China semakin di atas Taiwan" setelah serbuan masif itu. Menurutnya, apa yang dilakukan militer Beijing sudah melanggar perdamaian regional.
Taiwan mencatat 148 pesawat militer Angkatan Udara China menyerbu ADIZ di bagian selatan dan barat daya pulau itu selama periode empat hari yang dimulai pada hari Jumat pekan lalu. Itu dimulai saat China memperingati ulang tahun Hari Nasional-nya.
China mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya, yang harus diambil secara paksa jika perlu.
Sedangkan Taiwan mengatakan pihaknya adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasi mereka.
Taiwan menyebut aktivitas militer China yang berulang kali di dekatnya dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan dan juga untuk menguji respons Taipei.
“Taiwan harus waspada. China semakin di atas,” kata Su kepada wartawan di Taipei, Selasa (5/10/2021), seperti dikutip Reuters.
“Dunia juga telah melihat pelanggaran berulang China terhadap perdamaian regional dan tekanan terhadap Taiwan.”
"Taiwan perlu memperkuat dirinya sendiri dan bersatu," imbuh dia.
“Hanya dengan begitu negara-negara yang ingin mencaplok Taiwan tidak berani dengan mudah menggunakan kekuatan. Hanya ketika kita membantu diri kita sendiri, orang lain dapat membantu kita," paparnya.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah menjadikan modernisasi angkatan bersenjata sebagai prioritas, dengan fokus pada penggunaan senjata mobile baru untuk membuat serangan apa pun oleh China menjadi semahal mungkin, mengubah Taiwan menjadi "landak".
Amerika Serikat, pemasok militer utama Taiwan, telah menggambarkan peningkatan aktivitas militer China di dekat pulau itu sebagai destabilisasi dan menegaskan kembali komitmennya yang “kokoh” terhadap Taiwan.
Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang menggambarkan "China semakin di atas Taiwan" setelah serbuan masif itu. Menurutnya, apa yang dilakukan militer Beijing sudah melanggar perdamaian regional.
Taiwan mencatat 148 pesawat militer Angkatan Udara China menyerbu ADIZ di bagian selatan dan barat daya pulau itu selama periode empat hari yang dimulai pada hari Jumat pekan lalu. Itu dimulai saat China memperingati ulang tahun Hari Nasional-nya.
China mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya, yang harus diambil secara paksa jika perlu.
Sedangkan Taiwan mengatakan pihaknya adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasi mereka.
Taiwan menyebut aktivitas militer China yang berulang kali di dekatnya dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan dan juga untuk menguji respons Taipei.
“Taiwan harus waspada. China semakin di atas,” kata Su kepada wartawan di Taipei, Selasa (5/10/2021), seperti dikutip Reuters.
“Dunia juga telah melihat pelanggaran berulang China terhadap perdamaian regional dan tekanan terhadap Taiwan.”
"Taiwan perlu memperkuat dirinya sendiri dan bersatu," imbuh dia.
“Hanya dengan begitu negara-negara yang ingin mencaplok Taiwan tidak berani dengan mudah menggunakan kekuatan. Hanya ketika kita membantu diri kita sendiri, orang lain dapat membantu kita," paparnya.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah menjadikan modernisasi angkatan bersenjata sebagai prioritas, dengan fokus pada penggunaan senjata mobile baru untuk membuat serangan apa pun oleh China menjadi semahal mungkin, mengubah Taiwan menjadi "landak".
Amerika Serikat, pemasok militer utama Taiwan, telah menggambarkan peningkatan aktivitas militer China di dekat pulau itu sebagai destabilisasi dan menegaskan kembali komitmennya yang “kokoh” terhadap Taiwan.
(min)
tulis komentar anda