China Warning AS soal Taiwan: Perang Dapat Dipicu Kapan Saja!

Selasa, 05 Oktober 2021 - 07:24 WIB
“Kolusi strategis antara AS dan Jepang dan otoritas DPP menjadi lebih berani, dan situasi di Selat Taiwan hampir kehilangan ruang untuk manuver yang tertatih-tatih di tepi pertarungan, menciptakan rasa urgensi bahwa perang dapat dipicu kapan saja,” bunyi editorial tersebut.

“Pasukan separatis di pulau itu tidak akan pernah diizinkan untuk memisahkan Taiwan dari China dengan nama apa pun atau dengan cara apa pun, dan, pulau itu tidak akan diizinkan untuk bertindak sebagai pos terdepan dari penahanan strategis AS terhadap China.”

Surat kabar tersebut mengeklaim bahwa opini publik arus utama baru di daratan China adalah bahwa China harus membuat persiapan yang sungguh-sungguh berdasarkan kemungkinan pertempuran.

“Sekarang, kami ingin memperingatkan otoritas DPP dan pendukungnya: jangan terus bermain api. Mereka harus melihat bahwa persiapan daratan China untuk menggunakan kekuatan melawan pasukan separatis Taiwan jauh lebih kuat dari sebelumnya,” lanjut media pemerintah China.

“Jika AS dan otoritas DPP tidak mengambil inisiatif untuk membalikkan situasi saat ini, hukuman militer China untuk pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan' pada akhirnya akan dipicu. Waktu akan membuktikan bahwa peringatan ini bukan hanya ancaman verbal.”



Mainland Affairs Council (MAC), badan pembuat kebijakan utama Taiwan di China, menuduh Beijing secara serius merusak status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dengan serangkaian serbuan pesawat tempur baru-baru ini.

"Kami menuntut pihak berwenang Beijing segera menghentikan tindakan provokatifnya yang tidak damai dan tidak bertanggung jawab," kata juru bicara MAC Chiu Chui-cheng dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip news.com.au, Selasa (5/10/2021).

“China adalah pelakunya karena menyebabkan ketegangan antara kedua sisi Selat (Taiwan) dan itu semakin mengancam keamanan dan ketertiban regional,” lanjut dia.

"Taiwan tidak akan pernah berkompromi dan menyerah pada ancaman."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More