Peneliti Sentuhan dan Panas Raih Nobel Kedokteran
Senin, 04 Oktober 2021 - 20:06 WIB
"Ini adalah penemuan yang sangat penting dan mendalam," ungkap Thomas Perlman, dari Komite Penghargaan Nobel pada Senin (4/10/2021).
Terobosan Prof David Julius di University of California, San Francisco, datang dari menyelidiki rasa sakit terbakar yang kita rasakan dari makan cabai pedas.
Dia bereksperimen dengan sumber panas cabai yakni bahan kimia capsaicin.
Dia menemukan jenis reseptor tertentu (bagian dari sel kita yang mendeteksi dunia di sekitar) yang merespons capsaicin.
Tes lebih lanjut menunjukkan reseptor merespons panas dan menendang pada suhu yang "menyakitkan". Inilah yang terjadi, misalnya, jika Anda membakar tangan Anda di atas secangkir kopi yang sangat panas.
Penemuan ini menyebabkan kebingungan sensor suhu lainnya yang ditemukan. Prof Julius dan Prof Ardem Patapoutian menemukan satu yang bisa mendeteksi dingin.
Sementara itu, Prof Patapoutian, yang bekerja di institut Penelitian Scripps, juga meneliti sejumlah sel.
Eksperimen tersebut mengarah pada penemuan jenis reseptor berbeda yang diaktifkan sebagai respons terhadap gaya mekanis atau sentuhan.
Saat Anda berjalan di sepanjang pantai dan merasakan pasir di bawah kaki Anda, reseptor inilah yang mengirimkan sinyal ke otak.
Sensor sentuh dan suhu ini telah terbukti memiliki peran luas dalam tubuh dan dalam beberapa penyakit.
Terobosan Prof David Julius di University of California, San Francisco, datang dari menyelidiki rasa sakit terbakar yang kita rasakan dari makan cabai pedas.
Dia bereksperimen dengan sumber panas cabai yakni bahan kimia capsaicin.
Dia menemukan jenis reseptor tertentu (bagian dari sel kita yang mendeteksi dunia di sekitar) yang merespons capsaicin.
Tes lebih lanjut menunjukkan reseptor merespons panas dan menendang pada suhu yang "menyakitkan". Inilah yang terjadi, misalnya, jika Anda membakar tangan Anda di atas secangkir kopi yang sangat panas.
Penemuan ini menyebabkan kebingungan sensor suhu lainnya yang ditemukan. Prof Julius dan Prof Ardem Patapoutian menemukan satu yang bisa mendeteksi dingin.
Sementara itu, Prof Patapoutian, yang bekerja di institut Penelitian Scripps, juga meneliti sejumlah sel.
Eksperimen tersebut mengarah pada penemuan jenis reseptor berbeda yang diaktifkan sebagai respons terhadap gaya mekanis atau sentuhan.
Saat Anda berjalan di sepanjang pantai dan merasakan pasir di bawah kaki Anda, reseptor inilah yang mengirimkan sinyal ke otak.
Sensor sentuh dan suhu ini telah terbukti memiliki peran luas dalam tubuh dan dalam beberapa penyakit.
tulis komentar anda