Korban Tewas Kerusuhan di Penjara Ekuador Naik Jadi 118
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 01:31 WIB
QUITO - Pihak berwenang Ekuador mengatakan korban tewas akibat kerusuhan penjara terburuk di negara itu naik menjadi 118. Sementara itu bala bantuan polisi mempertahankan kehadirannya pada Jumat waktu setempat di pusat tahanan Penitenciaria del Litoral di kota selatan Guayaquil.
Pihak kepolisian Ekuador pada Kamis malam mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat kerusuhan minggu ini menjadi 118, naik dari 116. Sekitar 79 narapidana yang terluka dirawat di rumah sakit.
Pihak berwenang mengirim ratusan polisi ke penjara itu pada hari Kamis untuk menjaga ketertiban. Komandan polisi Tannya Varela mengatakan petugas membongkar struktur fisik narapidana yang dibangun di dalam fasilitas, dan telah menyita senjata serta obat-obatan yang ditemukan di dalam sel.
"Kami akan terus melakukan pembersihan di pusat penahanan ini karena (napi) harus memahami pesan kami yang jelas: negara hadir," kata Varela.
"Kita, bukan mereka, yang memiliki otoritas," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (2/10/2021).
Otoritas penjara SNAI Ekuador menulis di Twitter bahwa polisi masih mengidentifikasi korban, ketika puluhan kerabat narapidana berkumpul di luar kamar mayat Guayaquil untuk mencari informasi tentang orang yang mereka cintai.
Karen Zambrano, setelah menghabiskan tiga hari di luar kamar mayat untuk mengidentifikasi tubuh saudara laki-lakinya yang berusia 23 tahun, mengatakan dia melihat dalam sebuah video yang diposting di media sosial bahwa saudaranya telah dipenggal. Pihak berwenang mengatakan setidaknya enam korban dipenggal.
"Saya merasa sakit, marah, dan tidak berdaya. Saya tidak bisa menguburkan saudara saya meskipun saya tahu dia sudah meninggal," kata Zambrano (32).
Bentrokan yang terjadi pada hari Selasa adalah bagian dari persaingan antar geng yang berusaha untuk menguasai fasilitas itu. Ini adalah bentrokan terbaru dalam gelombang kekerasan di penjara negara Amerika Selatan itu, setelah kerusuhan menewaskan 79 orang pada Februari lalu dan 22 orang pada Juli tahun ini.
Para pejabat mengatakan geng-geng yang bersaing memiliki aliansi dengan kelompok kriminal transnasional dan berjuang untuk rute perdagangan narkoba.
Pihak kepolisian Ekuador pada Kamis malam mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat kerusuhan minggu ini menjadi 118, naik dari 116. Sekitar 79 narapidana yang terluka dirawat di rumah sakit.
Pihak berwenang mengirim ratusan polisi ke penjara itu pada hari Kamis untuk menjaga ketertiban. Komandan polisi Tannya Varela mengatakan petugas membongkar struktur fisik narapidana yang dibangun di dalam fasilitas, dan telah menyita senjata serta obat-obatan yang ditemukan di dalam sel.
"Kami akan terus melakukan pembersihan di pusat penahanan ini karena (napi) harus memahami pesan kami yang jelas: negara hadir," kata Varela.
"Kita, bukan mereka, yang memiliki otoritas," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (2/10/2021).
Otoritas penjara SNAI Ekuador menulis di Twitter bahwa polisi masih mengidentifikasi korban, ketika puluhan kerabat narapidana berkumpul di luar kamar mayat Guayaquil untuk mencari informasi tentang orang yang mereka cintai.
Karen Zambrano, setelah menghabiskan tiga hari di luar kamar mayat untuk mengidentifikasi tubuh saudara laki-lakinya yang berusia 23 tahun, mengatakan dia melihat dalam sebuah video yang diposting di media sosial bahwa saudaranya telah dipenggal. Pihak berwenang mengatakan setidaknya enam korban dipenggal.
"Saya merasa sakit, marah, dan tidak berdaya. Saya tidak bisa menguburkan saudara saya meskipun saya tahu dia sudah meninggal," kata Zambrano (32).
Bentrokan yang terjadi pada hari Selasa adalah bagian dari persaingan antar geng yang berusaha untuk menguasai fasilitas itu. Ini adalah bentrokan terbaru dalam gelombang kekerasan di penjara negara Amerika Selatan itu, setelah kerusuhan menewaskan 79 orang pada Februari lalu dan 22 orang pada Juli tahun ini.
Para pejabat mengatakan geng-geng yang bersaing memiliki aliansi dengan kelompok kriminal transnasional dan berjuang untuk rute perdagangan narkoba.
(ian)
tulis komentar anda