Perang Geng Tewaskan 116 Napi di Penjara, Ekuador Umumkan Keadaan Darurat

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 01:36 WIB
loading...
Perang Geng Tewaskan...
Sebuah ambulans meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan Litoral setelah kerusuhan penjara, di Guayaquil, Ekuador, pada 29 September 2021. Foto/Time/Angel DeJesus/AP
A A A
QUITO - Presiden Ekuador mengumumkan keadaan darurat dalam sistem penjara menyusul perang geng di sebuah penjara yang menewaskan 116 orang dan melukai 80 lainnya. Ini adalah pertumpahan darah terburuk yang pernah terjadi dalam penjara di negara itu.

Para pejabat mengatakan sedikitnya lima dari korban tewas ditemukan telah dipenggal.

Presiden Ekuador Guillermo Lasso menetapkan keadaan darurat pada Rabu waktu setempat, yang akan memberikan kekuasaan kepada pemerintah termasuk mengerahkan polisi dan tentara di dalam penjara. Perintah itu datang sehari setelah pertumpahan darah di penjara Litoral di Guayaquil yang oleh para pejabat sebabkan oleh perang geng yang terkait dengan kartel narkoba internasional yang berjuang untuk menguasai fasilitas tersebut.

Lasso, yang tampak tersentuh oleh pembantaian itu, mengatakan pada konferensi pers bahwa apa yang terjadi di penjara itu buruk dan menyedihkan. Dia juga mengatakan dia tidak dapat menjamin bahwa pihak berwenang telah mendapatkan kembali kendali atas penjara tersebut.

“Sangat disesalkan bahwa penjara diubah menjadi wilayah untuk perselisihan kekuasaan oleh geng-geng kriminal,” katanya seperti dikutip dari AP, Jumat (1/10/2021).



Ia menambahkan bahwa ia akan bertindak dengan “ketegasan mutlak” untuk mendapatkan kembali kendali atas penjara Litoral dan mencegah kekerasan menyebar ke lembaga pemasyarakatan lainnya.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan puluhan mayat di Paviliun 9 dan 10 penjara dan pemandangan yang tampak seperti medan perang. Dalam perang geng itu para napi menggunakan senjata api, pisau dan bom, kata para aparat. Sebelumnya, komandan polisi daerah Fausto Buenano mengatakan bahwa mayat ditemukan di pipa penjara.

Di luar kamar mayat penjara, kerabat narapidana menangis, dengan beberapa menggambarkan kepada wartawan kekejaman terhadap orang yang mereka cintai dibunuh, dipenggal dan dipotong-potong.

“Dalam sejarah negara ini, belum pernah ada insiden serupa atau mirip dengan yang ini,” kata Ledy Zuniiga, mantan presiden Dewan Rehabilitasi Nasional Ekuador.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Untuk Pertama Kalinya,...
Untuk Pertama Kalinya, Italia Buka Ruang Seks di Penjara untuk Napi
Siapa Yamaguchi-gumi?...
Siapa Yamaguchi-gumi? Sindikat Yakuza Terbesar dan Terkaya di Jepang
Jadi Terpidana Mati...
Jadi Terpidana Mati Terlama di Dunia Padahal Tak Bersalah, Pria Ini Dapat Kompensasi Rp23,9 Miliar
5 Alasan Presiden Ekuador...
5 Alasan Presiden Ekuador Minta Bantuan Tentara AS, Eropa dan Brasil untuk Perang Melawan Kartel Narkoba
Pria Ini Ditemukan Hidup...
Pria Ini Ditemukan Hidup setelah 94 Hari Hilang di Laut: Saya Makan Kecoak dan Kura-kura
Bos Narkoba Paling Ditakuti...
Bos Narkoba Paling Ditakuti Kabur dari Penjara, Picu Sayembara Berhadiah Rp16,5 Miliar
Ponsel Dikeluarkan dari...
Ponsel Dikeluarkan dari Perut Seorang Narapidana 6 Tahun setelah Ditelan
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk...
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk di Kelas Tusuk 5 Orang termasuk Kepala Sekolah
Rekomendasi
DPR Apresiasi Pemerintahan...
DPR Apresiasi Pemerintahan Prabowo Dorong Pemerataan Pembangunan Luar Pulau Jawa
Polda Jabar: Hasil Tes...
Polda Jabar: Hasil Tes DNA Alat Kontrasepsi Terbukti Milik Dokter Cabul Priguna
Wakil Wali Kota Bandung...
Wakil Wali Kota Bandung Meriahkan Gala Premier Sinetron Gober Parijs Van Java
Berita Terkini
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
14 menit yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
1 jam yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
2 jam yang lalu
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
4 jam yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
6 jam yang lalu
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
7 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved