Erdogan Nilai Risiko Ketegangan dengan AS Sebanding dengan Pembelian S-400 Rusia
Kamis, 30 September 2021 - 20:31 WIB
ANKARA - Langkah Turki untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 sebanding dengan ketegangan yang ditimbulkan antara Ankara dan Washington. Hal itu disampaikan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
“Kami membeli senjata kami sendiri,” kata Erdogan saat melakukan wawancara dengan New York Times, seperti dilansir Tass pada Kamis (30/9/2021).
Dia lalu menunjukkan bahwa Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah menegaskan kembali hak Turki untuk memilih pemasok senjata.
Menurutnya, seandainya AS menjual sistem pertahanan rudal Patriot ke Turki, maka Ankara tidak perlu membeli S-400. Baca juga: Tegang dengan AS, Putin dan Erdogan Saling Puji
Ketika ditanya apakah tindakan Turki sepadan dengan ketegangan dengan Washington, Erdogan menjawab dengan tegas menjawab itu sepadang.
"Saya pikir itu sepadan. Kami dapat memperkuat pertahanan kami sesuka kami," ujarnya. Baca juga: Abaikan Ancaman AS, Erdogan Ingin Beli Banyak S-400 Rusia
Moskow dan Ankara menandatangani kontrak untuk pengiriman sistem S-400 pada tahun 2017. Turki menjadi negara NATO pertama yang membeli sistem ini dari Rusia, menarik reaksi negatif dari AS dan NATO.
Secara khusus, Washington mengatakan bahwa keputusan Turki untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia membuat keterlibatannya yang berkelanjutan dengan proyek jet tempur F-35 menjadi tidak mungkin.
AS juga mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki atas kesepakatan S-400 dan Ankara memperingatkan bahwa langkah seperti itu tidak akan dibiarkan begitu saja. Namun, Washington akhirnya memberlakukan pembatasan pada Desember 2020.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
“Kami membeli senjata kami sendiri,” kata Erdogan saat melakukan wawancara dengan New York Times, seperti dilansir Tass pada Kamis (30/9/2021).
Dia lalu menunjukkan bahwa Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah menegaskan kembali hak Turki untuk memilih pemasok senjata.
Menurutnya, seandainya AS menjual sistem pertahanan rudal Patriot ke Turki, maka Ankara tidak perlu membeli S-400. Baca juga: Tegang dengan AS, Putin dan Erdogan Saling Puji
Ketika ditanya apakah tindakan Turki sepadan dengan ketegangan dengan Washington, Erdogan menjawab dengan tegas menjawab itu sepadang.
"Saya pikir itu sepadan. Kami dapat memperkuat pertahanan kami sesuka kami," ujarnya. Baca juga: Abaikan Ancaman AS, Erdogan Ingin Beli Banyak S-400 Rusia
Moskow dan Ankara menandatangani kontrak untuk pengiriman sistem S-400 pada tahun 2017. Turki menjadi negara NATO pertama yang membeli sistem ini dari Rusia, menarik reaksi negatif dari AS dan NATO.
Secara khusus, Washington mengatakan bahwa keputusan Turki untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia membuat keterlibatannya yang berkelanjutan dengan proyek jet tempur F-35 menjadi tidak mungkin.
AS juga mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki atas kesepakatan S-400 dan Ankara memperingatkan bahwa langkah seperti itu tidak akan dibiarkan begitu saja. Namun, Washington akhirnya memberlakukan pembatasan pada Desember 2020.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
(esn)
tulis komentar anda