Iran Ancam Perluas Serangan Terhadap Kelompok Teroris di Irak Utara
Senin, 20 September 2021 - 20:42 WIB
TEHERAN - Iran akan melanjutkan dan bahkan mungkin memperluas serangan misilnya terhadap kelompok teroris di Irak . Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri
Garda Revolusi Iran (IRGC) telah meluncurkan beberapa rudal, artileri, dan serangan pesawat tak berawak ke daerah Kurdistan, di Irak utara selama 10 hari terakhir. Baca juga: Iran Sangkal Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya dengan Senjata Canggih Mossad
“Kami akan melanjutkan operasi kami melawan kelompok anti-revolusioner dan kami tidak akan mentolerir kerusakan di perbatasan,” kata Bagheri, merujuk pada pasukan yang berupaya menggulingkan pemerintah Iran.
Menekankan bahwa itu adalah hak hukum dan logis Iran untuk menikmati perbatasan yang aman, dan tenang, Bagheri mendesak pejabat di kawasan dan pemerintah Irak untuk mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok tersebut.
Dia memberikan kritik khusus kepada pihak berwenang di Kurdistan Irak, mendesak yang terakhir untuk tidak mengizinkan "tentara bayaran" Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk mendirikan kamp pelatihan, stasiun televisi, dan radio dan fasilitas lainnya di sepanjang perbatasan Iran.
Bagheri, seperti dilansir Sputnik pada Senin (20/9/2021), mengancam untuk "memusnahkan" kamp-kamp tersebut, dan menuntut agar AS menutup fasilitas militernya di dekat bandara Erbil.
Dirinya kemudian menuturkan bahwa kelemahan pemerintah Baghdad telah memungkinkan AS, Israel, dan beberapa negara Teluk Persia untuk merangsang teroris untuk memperluas operasi mereka di wilayah tersebut.
“Jika kehadiran kelompok teroris dan tindakan jahat mereka terus berlanjut, kami akan memusnahkan mereka dengan mengulangi dan memperluas operasi kami, sampai mereka benar-benar meninggalkan daerah itu,” tukasnya.
Garda Revolusi Iran (IRGC) telah meluncurkan beberapa rudal, artileri, dan serangan pesawat tak berawak ke daerah Kurdistan, di Irak utara selama 10 hari terakhir. Baca juga: Iran Sangkal Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya dengan Senjata Canggih Mossad
“Kami akan melanjutkan operasi kami melawan kelompok anti-revolusioner dan kami tidak akan mentolerir kerusakan di perbatasan,” kata Bagheri, merujuk pada pasukan yang berupaya menggulingkan pemerintah Iran.
Menekankan bahwa itu adalah hak hukum dan logis Iran untuk menikmati perbatasan yang aman, dan tenang, Bagheri mendesak pejabat di kawasan dan pemerintah Irak untuk mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok tersebut.
Dia memberikan kritik khusus kepada pihak berwenang di Kurdistan Irak, mendesak yang terakhir untuk tidak mengizinkan "tentara bayaran" Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk mendirikan kamp pelatihan, stasiun televisi, dan radio dan fasilitas lainnya di sepanjang perbatasan Iran.
Bagheri, seperti dilansir Sputnik pada Senin (20/9/2021), mengancam untuk "memusnahkan" kamp-kamp tersebut, dan menuntut agar AS menutup fasilitas militernya di dekat bandara Erbil.
Dirinya kemudian menuturkan bahwa kelemahan pemerintah Baghdad telah memungkinkan AS, Israel, dan beberapa negara Teluk Persia untuk merangsang teroris untuk memperluas operasi mereka di wilayah tersebut.
“Jika kehadiran kelompok teroris dan tindakan jahat mereka terus berlanjut, kami akan memusnahkan mereka dengan mengulangi dan memperluas operasi kami, sampai mereka benar-benar meninggalkan daerah itu,” tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda