Iran Sangkal Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya dengan Senjata Canggih Mossad
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran membantah laporan New York Times yang merinci bagaimana Mossad membunuh ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh dibunuh dengan robot pembunuh berteknologi artificial intelligence (AI).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam konferensi pers hari Minggu (19/9/2021) mengatakan laporan media Amerika Serikat (AS) itu tak sesuai dengan rincian yang dimiliki intelijen Teheran.
Fakhrizadeh dibunuh di pinggiran Teheran pada 26 November 2020. Menurut laporan New York Times, pembunuhan itu dilakukan oleh Mossad, badan intelijen Israel untuk operasi di luar negeri.
Menurut laporan itu, senjata yang membunuh sang ilmuwan adalah senapan mesin FN MAG buatan Belgia yang dimodifikasi yang dipasang pada robot dan ditenagai oleh artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
New York Times mengatakan laporannya berasal dari wawancara dengan pejabat AS, Israel dan Iran, termasuk dua pejabat intelijen yang mengetahui rincian perencanaan dan pelaksanaan operasi Mossad.
Khatibzadeh membantah klaim laporan itu, dengan mengatakan intelijen Iran memiliki semua rincian tentang insiden tersebut, termasuk semua orang yang terlibat.
Awalnya, ada laporan saksi melihat dua pembunuh di tempat kejadian. Tetapi dua hari setelah pembunuhan itu, sebuah laporan oleh kantor berita Fars yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan tidak ada pembunuh di tempat kejadian dan senjata itu dioperasikan dari jauh.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam konferensi pers hari Minggu (19/9/2021) mengatakan laporan media Amerika Serikat (AS) itu tak sesuai dengan rincian yang dimiliki intelijen Teheran.
Fakhrizadeh dibunuh di pinggiran Teheran pada 26 November 2020. Menurut laporan New York Times, pembunuhan itu dilakukan oleh Mossad, badan intelijen Israel untuk operasi di luar negeri.
Menurut laporan itu, senjata yang membunuh sang ilmuwan adalah senapan mesin FN MAG buatan Belgia yang dimodifikasi yang dipasang pada robot dan ditenagai oleh artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
New York Times mengatakan laporannya berasal dari wawancara dengan pejabat AS, Israel dan Iran, termasuk dua pejabat intelijen yang mengetahui rincian perencanaan dan pelaksanaan operasi Mossad.
Khatibzadeh membantah klaim laporan itu, dengan mengatakan intelijen Iran memiliki semua rincian tentang insiden tersebut, termasuk semua orang yang terlibat.
Awalnya, ada laporan saksi melihat dua pembunuh di tempat kejadian. Tetapi dua hari setelah pembunuhan itu, sebuah laporan oleh kantor berita Fars yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan tidak ada pembunuh di tempat kejadian dan senjata itu dioperasikan dari jauh.
(min)