Polisi Israel Siksa dan Lecehkan Napi Palestina yang Sempat Kabur
Kamis, 16 September 2021 - 23:29 WIB
"Tahanan Mohammed al-Arda menolak tuduhan yang dia hadapi dan tetap diam meskipun ada semua siksaan dan upaya untuk menekannya. Dia menjawab penyelidik pendudukan yang tidak melakukan kejahatan," kata Mahajneh.
"Saya berkeliling wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948 (yang sekarang dianggap Israel) dan mencari kebebasan saya dan untuk melihat ibu saya," kata al-Arda kepada penyelidik.
Napi lain yang juga sempat melarikan adalah Zakaria al-Zubaidi, napi dengan profil tinggi. Ia telah bertemu dengan pengacaranya, Avigdor Feldman, pada Rabu sore.
CDA mengungkapkan bahwa saat ditangkap kembali, mantan komandan Brigade Syuhada al-Aqsa itu diduga diserang, menyebabkan dua tulang rusuk dan rahangnya patah.
"Dia dibawa ke rumah sakit Israel karena luka-lukanya tetapi hanya dirawat dengan obat penghilang rasa sakit," kata Feldman yang dikutip CDA.
"Zakaria al-Zubaidi tidak ikut dalam penggalian. Dia pindah ke kamar enam tahanan itu sehari sebelum mereka pergi melalui terowongan yang memakan waktu hampir satu tahun untuk menggali," terang Feldman.
Feldman mengatakan kliennya telah memberi tahu dia bahwa dia dan Al-Arda, yang ditemukan bersama, tidak berusaha mencari bantuan dari orang lain agar tidak membuat mereka bermasalah dengan pihak berwenang Israel.
"Saya berkeliling wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948 (yang sekarang dianggap Israel) dan mencari kebebasan saya dan untuk melihat ibu saya," kata al-Arda kepada penyelidik.
Napi lain yang juga sempat melarikan adalah Zakaria al-Zubaidi, napi dengan profil tinggi. Ia telah bertemu dengan pengacaranya, Avigdor Feldman, pada Rabu sore.
CDA mengungkapkan bahwa saat ditangkap kembali, mantan komandan Brigade Syuhada al-Aqsa itu diduga diserang, menyebabkan dua tulang rusuk dan rahangnya patah.
"Dia dibawa ke rumah sakit Israel karena luka-lukanya tetapi hanya dirawat dengan obat penghilang rasa sakit," kata Feldman yang dikutip CDA.
"Zakaria al-Zubaidi tidak ikut dalam penggalian. Dia pindah ke kamar enam tahanan itu sehari sebelum mereka pergi melalui terowongan yang memakan waktu hampir satu tahun untuk menggali," terang Feldman.
Feldman mengatakan kliennya telah memberi tahu dia bahwa dia dan Al-Arda, yang ditemukan bersama, tidak berusaha mencari bantuan dari orang lain agar tidak membuat mereka bermasalah dengan pihak berwenang Israel.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda